Latar Belakang Berdirinya ASEAN Secara Singkat

Latar Belakang Berdirinya ASEAN

ASEAN merupakan singkatan dari Association of Southeast Asian Nations, dalam Bahasa Indonesia, ASEAN memiliki arti perhimpunan bangsa-bangsa Asia Tenggara, termasuk Indonesia menjadi anggota di dalamnya. ASEAN bergerak pada bidang geopolitik serta ekonomi. Terbentuknya ASEAN tidak serta merta langsung muncul begitu saja, terdapat perjalanan panjang yang harus ditempuh.

Di balik berdirinya ASEAN, rupanya perhimpunan ini memiliki latar belakang yang menarik untuk dibahas. Latar belakang berdirinya ASEAN menjadi materi dasar yang penting dan harus kita ketahui sebagai masyarakat Indonesia yang menjadi anggota dari asosiasi ini. Pada dasarnya kesamaan nasib dan keinginan untuk membangun perekonomian menjadi latar belakang yang kuat dalam berdirinya ASEAN.

Latar Belakang Berdirinya ASEAN

Pengertian ASEAN

Perhimpunan Bangsa-bangsa Asia Tenggara atau Perbara lebih populer disebut dengan julukan ASEAN adalah suatu organisasi geo politik serta ekonomi yang berasal dari negara-negara di kawasan Asia Tenggara. Organisasi ASEAN memiliki tujuan utama dalam meningkatkan kemajuan sosial, pertumbuhan ekonomi, serta pengembangan kebudayaan negara-negara yang menjadi anggotanya.

Selain itu, ASEAN juga bertujuan untuk memajukan perdamaian dan stabilitas pada tingkat regionalnya. Tak hanya itu, perhimpunan ini juga ingin meningkatkan kesempatan untuk membahas perbedaan yang ada di antara anggotanya dengan cara yang damai.

ASEAN meliputi daratan yang memiliki luas 4.46 juta km persegi, atau setara dengan 3% total dari luas daratan di bumi. Selain itu, perhimpunan ini memiliki jumlah populasi hampir 600 juta jiwa, atau setara dengan 8.8% dari total populasi dunia.

Sejarah ASEAN

ASEAN didirikan pada 8 Agustus 1967, pembentukan ASEAN ini merupakan sebuah hasil dari Deklarasi Bangkok yang ketika itu dihadiri oleh lima negara Asia Tenggara, yakni Indonesia, Malaysia, Filipina, Singapura, serta Thailand. Kelima negara tersebut yang pertama kali menjadi pendiri ASEAN kemudian menandatangani Deklarasi Bangkok di Kota Bangkok, Thailand.

Setiap negara diwakili oleh masing-masing delegasi, yakni menteri luar negeri. Ketika itu lima tokoh yang mewakili masing-masing negara yang juga menjadi pendiri ASEAN adalah Adam Malik dari Indonesia, Narsisco Ramos dari Filipina, Tun Abdul Razak dari Malaysia, S. Rajaratnam dari Singapura, serta Thanat Khoman mewakili Thailand.

Pada awal dibentuknya ASEAN tahun 1967 memang hanya beranggotakan lima negara saja, kemudian Brunei Darussalam bergabung menjadi anggota ASEAN pada tahun 1984. Lalu negara-negara Asia Tenggara yang lainnya pun turut bergabung ke dalam ASEAN, yaitu Vietnam pada 1995, Laos pada 1997, Myanmar pada 1997, serta Kamboja pada 1998.

Sampai saat ini anggota ASEAN berjumlah 10 negara, hanya satu negara di kawasan Asia Tenggara yaitu Timor Leste. Negara tersebut tidak tergabung ke dalam ASEAN karena dulunya Timor Leste merupakan bagian dari Indonesia, yang kemudia memisahkan diri. Hal tersebut menjadikan Timor Leste mendapat status pemerhati oleh ASEAN.

Sejarah ASEAN

Arti Lambang ASEAN

ASEAN memiliki lambang tersendiri yang mempunyai makna yang mendalam. Secara umum, arti dari lambang ASEAN yaitu:

  1. Memiliki lambang solidaritas, yang memiliki makna keterikatan dan kesepakatan kerja sama guna kemakmuran rakyat di negara-negara anggota ASEAN.
  2. Memiliki lambang kesetiaan ASEAN pada perdamaian serta stabilitas kawasan negara-negara ASEAN pada khususnya, serta dunia pada umumnya.

Penjelasan makna dari bagian-bagian lambang ASEAN yaitu:

  1. Batang padi yang tegak dengan jumlah 10 biji melambangkan jumlah anggota ASEAN yaitu 10 negara.
  2. Batang padi yang berwarna coklat, adalah melambangkan kekuatan serta stabilitas ASEAN.
  3. Lingkaran keliling serta tulisan ASEAN berwarna biru memiliki makna persahabatan.
  4. Warna dasar kuning memiliki makna kemakmuran.

Latar Belakang Munculnya ASEAN

Kemunculan ASEAN tidak secara langsung hadir dengan begitu saja melainkan melalui proses dan latar belakang yang mewarnai perjalanannya. Secara garis besar, berdirinya ASEAN dilatar belakangi oleh beberapa persamaan yang dimiliki oleh negara-negara anggotanya atau negara-negara Asia Tenggara. Penjelasan mengenai kesamaan yang dimiliki oleh negara-negara ASEAN antara lain:

  1. Persamaan letak geografis

Semua negara yang menjadi anggota ASEAN terletak di Asia Tenggara, yakni di antara dua benua, benua Asia dan benua Australia, serta berada di antara dua samudera, yakni samudera Hindia dan samudera Pasifik. Persamaan letak geografis ini kemudian menjadi latar belakang yang kuat dalam pendirian ASEAN.

  1. Persamaan dasar kebudayaan

Setiap negara mempunyai dasar kebudayaan, tak terkecuali dengan negara-negara di Asia Tenggara. Dasar kebudayaan, bahasa, tata bahasa, serta pergaulan dari negara-negara ASEAN hampir sama, oleh karena itu wajar karena semua negara ini umumnya menjadi pewaris dari peradaban rumpun Melayu Austronesia.

Persamaan dasar kebudayaan ini kemudian menimbulkan rasa persaudaraan yang kuat antar negara anggota ASEAN.

Kerajaan Banten: Sejarah, Silsilah, Raja, Keruntuhan, Peninggalan

  1. Persamaan kepentingan di berbagai bidang

Kepentingan dalam berbagai bidang seperti bidang ekonomi, sosial budaya, keamanan, serta politik menjadi latar belakang berdirinya ASEAN. Tempat yang telah menjadi pintu gerbang perdagangan dunia juga berada di Asia Tenggara, yakni Selat Malaka dan Selat Sunda.

  1. Persamaan nasib

Sebagian besar negara-negara di Asia Tenggara pernah dijajah oleh bangsa Barat, kecuali Thailand. Hal tersebut kemudian memunculkan rasa setia kawan pada negara-negara di Asia Tenggara dan menjadi latar belakang terbentuknya ASEAN.

Tujuan ASEAN

ASEAN berdiri tidak begitu saja, perhimpunan ini didirikan dengan memiliki beberapa tujuan tertentu. Tujuan dari ASEAN ini sangat erat dengan isi dari Deklarasi Bangkok yang telah ditandatangani oleh wakil dari kelima negara pertama pendiri ASEAN. Dalam Deklarasi Bangkok pada 8 Agustus 1967, lahir tujuan ASEAN yaitu:

  1. Mempercepat pertumbuhan, kemajuan sosial, serta pertumbuhan kebudayaan pada kawasan Asia Tenggara.
  2. Memelihara perdamaian serta stabilitas dengan menjunjung tinggi hukum, dan hubungan antara negara di Asia Tenggara.
  3. Saling membagikan bantuan dalam bidang fasilitas pelatihan serta penelitian pada bidang pendidikan, kejuruan, teknik, serta administrasi.
  4. Meningkatkan kerja sama yang aktif serta saling tolong menolong dalam bidang ekonomi, sosial, budaya, administrasi, dan teknologi.
  5. Bekerja sama yang lebih efektif untuk mencapai daya guna lebih besar pada bidang industri, perkembangan perdagangan, serta pertanian, termasuk pendalaman dalam hal perdagangan komoditi internasional, perbaikan pengangkutan, serta fasilitas komunikasi, dan meningkatkan taraf hidup masyarakat.
  6. Meningkatkan pendalaman mengenai masalah-masalah yang ada di Asia Tenggara serta mencari jalan penyelesaiannya secara bersama-sama.
  7. Memelihara kerja sama secara erat dan bermanfaat dengan berbagai organisasi internasional serta regional lain yang mempunyai tujuan sama serta mencari kesempatan guna menjalin kerja sama dengan mereka.

Untuk menjalankan tujuan tersebut, ASEAN memiliki beberapa prinsip utama yang dijadikan sebagai pedoman dalam berasosiasi supaya tercipta kenyamanan bersama. Prinsip-prinsip tersebut adalah:

  1. Saling menghormati kedaulatan, kesamaan, kemerdekaan, integritas, serta identitas nasional setiap negara yang ada di Asia Tenggara.
  2. Tidak ikut campur urusan dalam negeri sesama anggota ASEAN.
  3. Menolak penggunaan kekuatan yang memiliki sifat mematikan serta merugikan.
  4. Pelaksanaan kerja sama secara efektif antar anggota.
  5. Menyelesaikan permasalahan atau perdebatan, serta perbedaan secara damai.