Pengertian EKOSISTEM: Komponen, Tipe, Contoh

EKOSISTEM Pengertian, Komponen, Tipe, Contoh

Pengertian Ekosistem, Makhluk hidup memiliki banyak sekali spesies yang berbeda-beda, dimana setiap spesies memiliki habitatnya masing-masing. Bukan hanya dari jenisnya saja namun makhluk hidup memiliki kebiasaan dan tingkah laku yang berbeda, hal tersebut sangat dipengaruhi oleh lingkungan atau habitat yang bisa disebut dengan Ekosistem.

Pengertian Ekosistem
Pengertian Ekosistem

Hubungan antara makhluk hidup dengan lingkungan inilah yang menjadi dasar adanya pengelompokan ekosistem, dimana setiap kelompok tersebut memiliki hal yang berbeda-beda. Mulai dari kondisi fisik, kondisi iklim, hingga kondisi tertentu lainnya yang menyebabkan sebuah makhluk hidup beradaptasi pada ekosistem tersebut.

Pengertian Ekosistem

Ekosistem merupakan sebuah komponen suatu wilayah yang memiliki sebuah ciri tertentu, dimana di wilayah tersebut terdapat hubungan timbal balik antara makhluk hidup dengan lingkungan di sekitarnya. Hubungan timbal balik inilah yang membuat suatu organisme dengan lingkungan tersebut memiliki keterkaitan yang sangat erat.

Dalam ekosistem terdapat pengaruh yang sangat besar antara makhluk hidup dengan lingkungannya, disini suatu organisme akan bertumbuh dan berkembang dipengaruhi oleh lingkungan tersebut. Sehingga diperlukannya adaptasi khusus yang akan dilakukan oleh organisme tersebut agar bisa bertahan hidup di lingkungan yang ditempatinya.

Setiap ekosistem memiliki ciri tersendiri yang berupa panas matahari, tingkat kelembapan, hingga suhu di wilayah tersebut. Disini sebuah organisme memiliki kecenderungan untuk menyesuaikan diri dengan sebuah lingkungan, selain itu faktor kimiawi juga berperan penting pada sebuah ekosistem dimana hal ini akan menentukan ketersediaan makanan bagi sebuah organisme yang hidup di ekosistem tersebut.

5 Contoh Teks Laporan Hasil Observasi Hewan dan Struktur

Komponen Ekosistem

Pengertian Ekosistem

1. Biotik

Pada dasarnya ekosistem memiliki komponen penyusun yang ada di dalamnya, salah satunya adalah komponen yang berupa biotik. Komponen ini sendiri memiliki peran yang sangat penting dalam sebuah ekosistem, dimana ia berfungsi sebagai produsen, konsumen, dan juga dekomposer atau pengurai bahan organik.

Biotik ini terdiri dari semua makhluk hidup yang ada di dunia, baik mikroorganisme ataupun makroorganisme. Dimana manusia merupakan organisme puncak yang dapat mengatur semua kegiatan di sebuah ekosistem, hal ini tidak lepas dari kuatnya pengaruh manusia terhadap perkembangan atau pembentukan ekosistem.

2. Abiotik

Abiotik adalah komponen ekosistem yang berikutnya, dimana abiotik ini merupakan semua benda atau subtrak yang tidak hidup. Mulai dari tanah, udara, air, matahari, dan masih banyak lagi lainnya. Fungsi dari abiotik tersebut adalah untuk menunjang keberlangsungan kehidupan sebuah organisme yang ada di ekosistem tersebut.

Keterkaitan antara kedua komponen yaitu biotik dan abiotik ini sangatlah erat, bahkan semua organisme yang ada di bumi termasuk manusia tidak dapat hidup bila salah satu abiotik saja hilang. Hal ini disebabkan banyak makhluk hidup yang bergantung kepada abiotik baik dari segi makanan, minuman, hingga sebuah tempat tinggal.

Tingkat penyebaran dari sebuah organisme atau biotik ini dipengaruhi oleh ketersediaan abiotik yang memadai, dimana sebuah ekosistem yang memiliki kualitas abiotik yang baik memiliki organisme dengan jumlah yang banyak pula. Hal tersebut dikarenakan pertumbuhan dan perkembangan biotik sangat dipengaruhi oleh abiotik itu sendiri.

Tipe Ekosistem

1. Akuatik (Air)

Ekosistem umumnya memiliki beberapa tipe, dimana setiap tipe ekosistem memiliki ciri-ciri dan karakteristik yang berbeda. Ekosistem yang pertama yaitu ekosistem akuaitik atau air, ekosistem ini cenderung memiliki wilayah yang mayoritasnya merupakan wilayah perairan. Selain itu suhu dari ekosistem ini tidak terlalu berubah drastis karena sinar matahari tidak bisa menembus air yang dalam.

Ekosistem air sendiri terdiri dari ekosistem sungai, danau, laut, rawa, dan masih banyak lagi lainnya. Tiap ekosistem air memiliki perbedaan yang disebabkan oleh komponen abiotik lainnya, contohnya ekosistem air laut yang memiliki air asin dan ekosistem air sungai yang memiliki air tawar.

Perbedaan ekosistem tersebut juga memengaruhi organisme yang ada di lingkungan tersebut, namun secara garis besar ekosistem air banyak ditempati oleh ikan dan makhluk amfibi. Selain itu tumbuhan seperti lumut dan ganggang juga menjadi mayoritas penghuni ekosistem ini.

2. Terestrial (Darat)

Tipe ekosistem yang selanjutnya adalah ekosistem terestrial atau daratan, dimana ekosistem ini sangatlah berbeda dengan ekosistem air. Perbedaan yang sangat besar adalah terdapatnya udara pada ekosistem darat dan tidak adanya udara pada ekosistem air, dimana ekosistem air mengandalkan oksigen yang terkandung dalam air.

Ekosistem darat sendiri memiliki beberapa jenis yang dibedakan oleh iklim, seperti curah hujan, intensitas cahaya, kelembapan, hingga suhu udara. Hal inilah yang membuat ekosistem darat memiliki jenis yang beragam dari pada ekosistem air, mulai dari hutan tropis, sabana, gurun, gunung, taiga, tundra, dan masih banyak lagi lainnya.

Organisme yang hidup dalam ekosistem darat memiliki banyak sekali spesies, setiap spesies memiliki ciri dan karakteristik yang berbeda. Hal tersebut juga dipengaruhi oleh perbedaan ekosistem darat yang memiliki struktur berbeda tiap tempatnya, sehingga organisme seperti hewan dan tumbuhan beradaptasi dengan wilayah tersebut.

Tak heran bila setiap hewan dan tumbuhan melengkapi tubuhnya untuk bisa bertahan hidup di ekosistemnya, seperti beruang kutub dengan bulunya hingga tanaman kaktus yang memiliki duri untuk terhindar dari pemangsa dan juga sebagai cadangan air untuk tetap bertahan hidup di gurun yang memiliki cuaca yang sangat panas.

3. Buatan

Ekosistem buatan merupakan ekosistem yang dibuat oleh manusia baik secara langsung maupun tidak langsung, dimana dalam ekosistem tersebut manusia memiliki pengaruh yang sangat besar terhadap hewan, tumbuhan, ataupun ekosistem itu sendiri. Namun dalam ekosistem buatan ini tingkat keanekaragaman biotik maupun abiotik cenderung lebih rendah dari pada ekosistem air atau darat.

Ekosistem buatan yang dibuat secara langsung bisa berupa bendungan, sawah, perkebunan, hingga hutan jati ataupun pinus. Disebut sebagai ekosistem yang dibuat secara langsung, hal ini disebabkan pembuatan ekosistem ini memiliki tujuan yang pasti dan juga berguna untuk kehidupan manusia.

Sedangkan ekosistem buatan yang dibuat secara tidak langsung merupakan ekosistem yang terbuat karena adanya manusia di wilayah tersebut, ekosistem ini bisa berupa pedesaan ataupun perkotaan. Tentu saja dalam ekosistem tersebut memiliki biotik dan abiotik yang saling memberi timbal balik.

Contoh Ekosistem

1. Hutan Hujan Tropis

Ekosistem yang ada di dunia banyak sekali jenisnya, salah satunya adalah hutan hujan tropis. Hutan ini banyak sekali tersebar di negara-negara Asia, tentunya Indonesia merupakan salah satu negara dengan jumlah hutan hujan tropis yang cukup banyak, dimana hutan ini memiliki curah hujan yang sedang dan memiliki beberapa spesies khas di dalamnya.

Hewan seperti kera, harimau, badak, dan burung adalah beberapa hewan yang tinggal di ekosistem yang satu ini. Selain itu ada juga tanaman berupa pohon yang tingginya berkisar antara 20 sampai dengan 40 meter, terdapat juga tanaman khas seperti rotan, bunga, ataupun tanaman unik seperti bunga bangkai.

2. Sabana

Sabana atau biasa disebut dengan padang rumput merupakan contoh ekosistem yang banyak ditemui, daerah seperti Afrika dan Australia memiliki banyak sekali wilayah dengan ekosistem seperti ini. Hewan yang sering dijumpai bisa berupa gajah, singa, jerapah, dan juga kuda.

Untuk tanaman sendiri sabana cenderung didominasi dengan rumput dan juga semak-semak, walaupun terdapat pohon namun hanya memiliki jumlah yang sedikit dan biasa digunakan oleh hewan dalam berteduh atau mencari makan.

3. Gurun

Contoh ekosistem yang selanjutnya adalah gurun atau bisa disebut dengan gurun pasir, ekosistem ini banyak ditemui di daerah Mesir dan juga Afrika. Gurun ini memiliki abiotik berupa pasir dan juga bebatuan, sedangkan organisme yang tinggal tidaklah terlalu banyak hanya berupa unta, ular, dan juga kadal.

Iklim yang panas dan juga sedikitnya ketersediaan makanan membuat gurun merupakan ekosistem yang memiliki biotik serta abiotik dengan jumlah sedikit. Hanya beberapa tumbuhan dan hewan saja yang bisa tinggal di ekosistem tersebut, dimana mereka sudah beradaptasi dan melakukan evolusi sejak jutaan tahun lalu untuk menghadapi iklim di gurun pasir.

4. Ekosistem Tundra

Ekosistem Tundra banyak ditemui di wilayah sekitar kutub utara dan juga kutub selatan, dengan memiliki suhu yang sangat rendah dan juga musim dingin mencapai 9 bulan adalah ciri dari ekosistem ini. Walaupun memiliki suhu yang rendah masih terdapat tumbuhan yang dapat hidup namun hanya memiliki usia yang pendek, dimana ia hanya bisa hidup saat wilayah tersebut dalam keadaan hangat.

Sedangkan hewan yang biasa tinggal adalah beruang kutub, beberapa spesies penguin, kelinci kutub, dan beberapa hewan lainnya. Hewan tersebut beradaptasi dengan suhu yang sangat dingin dan curah hujan yang sangat rendah di ekosistem tersebut.

5. Suaka Marga Satwa

Ekosistem khusus buatan manusia adalah Suaka Margasatwa atau bisa disebut dengan taman konservasi, dimana dalam ekosistem ini terdapat flora atau fauna khas yang sangat terancam keberadaannya. Hal inilah yang membuat manusia membuat ekosistem khusus untuk mempertahankan organisme yang ada di suatu wilayah tersebut.

Di Indonesia sendiri banyak wilayah yang dibuat Suaka Margasatwa, seperti Taman Nasional Komodo untuk melindungi komodo dan Taman Nasional Ujung Kulon untuk melindungi Badak Jawa. Selain melindungi hewan terdapat juga suaka margasatwa untuk melindungi tanaman seperti hutan mangrove.

6. Perkebunan

Perkebunan merupakan ekosistem buatan yang berikutnya, berbeda dengan suaka margasatwa perkebunan dibuat untuk memenuhi kebutuhan manusia. Dimana perkebunan ini bisa berupa perkebunan buah-buahan atau perkebunan lainnya yang bermanfaat bagi manusia.

Dalam perkebunan ini biotik hanya satu jenis tanaman saja yang di tanaman seperti teh, kelapa sawit, pisang, dan lain sebagainya. Bila ada biotik lainnya hanya sebatas hama dari tanaman tersebut, sehingga bisa diatasi oleh manusia dan biasanya akan dibasmi guna kelanjutan ekosistem buatan tersebut.

7. Bendungan

Selain suaka margasatwa dan perkebunan ekosistem yang dibuat manusia bisa berupa bendungan, dimana bendungan memiliki manfaat yang secara tidak langsung dapat berguna bagi kehidupan manusia. Bisa berupa pengairan hingga tempat untuk menyimpan dan memelihara ikan, sehingga nantinya dapat digunakan oleh manusia baik sebagai makanan ataupun untuk dijual.

Sedangkan tumbuhan sendiri terdapat beberapa tumbuhan yang bisa hidup dalam ekosistem tersebut, salah satunya adalah tumbuhan lumut dan tumbulan liar di sekitar bendungan. Ekosistem buatan manusia memang selain digunakan untuk melestarikam fauna ataupun flora, di sisi lain juga berguna untuk keberlangsungan kehidupan dari manusia itu sendiri yang terdapat hubungan timbal balik.