Pengertian Tumbuhan Berbiji Terbuka dan Tertutup

Pengertian Tumbuhan Berbiji Terbuka

Dari sekian banyak jenis tumbuhan yang terdapat di Indonesia, terdapat terdapat salah satu jenis tumbuhan yang tidak asing,yakni tumbuhan berbiji atau spermatophyta. Jenis tumbuhan ini pun terbagi mnenjadi dua yaitu  terbuka dan tumbuhan berbiji tertutup. Istilah ini bukanlah ungkapan yang asing lagi, terutama dalam pembahasan materi mata pelajaran biologi.

Tumbuhan berbiji terbuka memiliki istilah ilmiah gymnospermae, sementara itu istilah ilmiah tumbuhan berbiji tertutup adalah angiospermae. Kedua jenis tumbuhan ini memiliki ciri-ciri yang beda antara satu dengan yang lainnya. Kedua jenis tumbuhan ini juga bisa dengan mudah kita temui di alam terbuka.

Pengertian Tumbuhan Berbiji Terbuka

Pengertian Tumbuhan Berbiji Terbuka dan Tertutup

Tumbuhan berbiji terbuka atau gymnospermae berasal dari bahasa Yunani, yaitu gymno memiliki arti terbuka atau telanjang, kemudia spermae memiliki makna biji. Pemberian nama gymnospermae ini karena adanya penampakan biji pada kelompok tumbuhan ini yang terbuka. Gymnospermae tidak memiliki ovarium yang menjadi tempat perkembangan biji.

Dalam tumbuhan biji terbuka tidak terjadi penyerbukan seperti pada kelompok tumbuhan berbiji tertutup. Serbuk sari akan langsung terjatuh ditempat keberadaan ovum yakni di dekat mikrophil. Sekilas, tumbuhan  berbiji terbuka ini memiliki penampakan yang mirip dengan dikotil anggota angiospermae.

Organ reproduksi pada kelompok tumbuhan berbiji terbuka merupakan strobilus yang terbentuk dari daun khusus untuk menghasilkan sel gamet atau sporofil. Tumbuhan berbiji terbuka memiliki beberapa ciri-ciri, antara lain:

  1. Tidak memiliki bunga

Gymnospermae tidak memiliki bunga sejati, melainkan memiliki strobilus atau konus. Melalui strobilus inilah sel gamet jantan atau mikrospora dan sel gamet betina atau megaspora dihasilkan. Sporofil akan menghasilkan satu jenis sel gamet, maka dari itu terdapat sprfil jantan dan sporofil betina dalam satu pohon ataupun terpisah.

  1. Tidak mempunyai ovarium

Kelompok tumbuhan berbiji terbuka tidak memiliki ovarium. Bagian ovarium berfungsi untuk tempat perkembangan biji, akan tetapi pada tumbuhan berbiji terbuka biji langsung berkembang pada bakal biji yang juga disebut nusellus.

  1. Pembuahan tunggal

Pembuahan pada kelompok tumbuhan berbiji terbuka disebut dengan pembuahan tunggal karena hanya terjadi peleburan inti sperma dengan inti ovum yang kemudian membentuk embrio, sementara itu endosperm atau cadangan makanan embrio berkembang dari jaringan gametofit betina yang tak dibuahi.

5 Contoh Teks Negosiasi SINGKAT

  1. Memiliki akar tunggang

Tumbuhan berbiji terbuka memiliki jenis akar tunggang. Akar pada tumbuhan ini juga memiliki kambium, sehingga akan terbentuk akar -akar lateral yang berdiameter besar untuk menunjang tegaknya tumbuhan berbiji terbuka.

  1. Memiliki kambium

Gymnospermae memiliki jaringan kambium yang dijadikan sebagai meristem sekunder. Tumbuhan berbiji terbuka mengalami petumbuhan sekunder atau penambahan diameter batang, sehingga jenis tumbuhan ini memiliki penampakan menyerupai dikotil.

  1. Habitus perdu, tumbuhan semak, dan pohon menjulang tinggi

Tumbuhan berbiji terbuka memiliki beragam penampakan, mulai dari perdu, tumbuhan semak, hingga pohon yang menjulang tinggi. Tumbuhan berbiji terbuka merupakan tumbuhan berkayu yang mengalami proses pembesaran batang akibat dari aktivitas jaringan kambium.

Pengertian Tumbuhan Berbiji Tertutup

Pengertian Tumbuhan Berbiji Tertutup

Tumbuhan berbiji tertutup memiliki istilah ilmiah angiospermae yang berasal dari kata angeion yang memiliki arti botol, dan sperma yang artinya biji. Angiospermae ini merupakan tumbuhan yang memiliki akar, daun, serta batang yang sejati.

Tumbuhan berbiji tertutup mempunyai biji yang dilindungi oleh daun buah, dan juga memiliki bunga yang digunakan sebagai alat untuk proses perkembangbiakan. Ciri-ciri dari tumbuhan berbiji tertutup yaitu:

  1. Bakal biji terlindungi oleh daun buah, sehingga disebut tumbuhan berbiji tertutup
  2. Berupa pohon besar, perdu, tumbuhan merambat, daunnya relatif lebar dan pipih, serta beranekaragam bentuknya.
  3. Mempunyai sistem perakaran serabut dan tunggang.
  4. Mempunyai batang lunak dan keras berkayu.
  5. Bunga sebagai alat perkembangbiakan utama.

Tumbuhan Berbiji Terbuka dan Tertutup

Contoh Tumbuhan Berbiji Terbuka

Tumbuhan berbiji terbuka rupanya memiliki beberapa anggota atau kelompok. Tentunya tiap kelompok tersebut pun memiliki penampakan dan ciri-ciri yang berbeda-beda. Kelompok dalam tumbuhan berbiji terbuka dibedakan menjadi beberapa kelas yakni:

  1. Cycadinae

Kelas ini memiliki habitus seperti pohon palem tumbuhan angiospermae, memiliki batang berkayu, percabangan batang adalah roset, serta daunnya menyirip. Contoh dari kelas ini yaitu cycas rumphii atau sering dikenal sebagai pakis haji, atau akar bunga karang yang kerap dimanfaatkan sebagai tanaman hias.

  1. Gnetinae

Memiliki habitus berupa semak, pohon, atau perdu. Batangnya berkayu dan merupakan tumbuhan berumah dua atau dieoceous. Contohnya yaitu gnetum gnemin, atau melinjo.

  1. Ginkgotinae

Memiliki habitus berupa semak, batang serta akar berkayu atau berkambium dan mempunyai daun berbentuk seperti kipas berwarna keemasan. Contoh dari kelas ini hanyalah sau yaitu ginkgo biloba yang menjadi satu-satunya spesies yang tersisa. Ginkgo biloba merupakan tanaman asli tiongkok.

  1. Coniferae

Memiliki spesies paling banyak pada kelompok tumbuhan berbiji terbuka. Tumbuhan konifer disebut juga evergreen atau tumbuhan yang terlihat selalu hijau. Contonhya yaitu pinus, cemara, serta damar.

Contoh Tumbuhan Berbiji Tertutup

Berdasarkan jumlah keping lembaganya, tumbuhan berbiji tertutup memiliki dua klasifikasi, yaitu monocotyledonae atau tumbuhan monokotil yaitu berkeping satu, dan dycotyledonae atau tumbuhan dikotil yaitu tumbuhan berkeping dua.

  1. Monokotil

Monokotil merupakan tumbuhan berkeping satu yang pada bijinya hanya mempunyai satu daun lembaga atau kotiledon. Kotiledon merupakan organ yang berada pada biji dan menjadi cadangan makanan.

Ciri-cirinya yaitu sistem perakaran serabut, bijinya memiliki satu daun lembaga, batang tak berkambium, bentuk tulang daun melengkung atau sejajar, dan jumlah mahkota bunga berkelipatan tiga.

Tumbuhan monokotil memiliki beberapa suku yakni suku cyperaceae atau keluarga rumput-rumputan contohnya adalah rumput teki, suku palmae atau keluarga pinang-pinangan contohnya kelapa, suku poaceae contohnya padi dan jagung, suku liliaceae atau keluarga bawang-bawangan contohnya lidah buaya dan bawang putih.

Kemudian suku orchidaceae atau keluarga anggrek-anggrekan contohnya anggrek merpati, suku musaceae contohnya pisang. Terakhir adalah suku zingiberaceae atau keluarga jahe-jahean, contohnya yaitu jahe dan bunga tasbih.

  1. Dikotil

Dikotil atau tumbuhan berkeping dua merupakan tumbuhan yang pada bijinya hanya memiliki dua daun lembaga atau kotidelon. Dikotil memiliki ciri-ciri antara lain memiliki akar tunggang, batangnya bercabang, tidak tampak ruas pada batang, memiliki kambium, daunnya menyirip atau menjari, memiliki tulang daun, serta pada bagian bunganya mempunyai jumlah 2, 4, 5 atau kelipatannya.

Tumbuhan dikotil atau berkeping dua terdiri dari beberapa suku yaitu papilionaceae atau keluarga kacang-kacangan seperti kacang hijau, buncis, kacang tanah, kedelai, kecipir, dan kacang panjang.

Lalu suku solanaceae atau keluarga terung-terungan seperti terong, tomat, cabai, kecubung, dan tembakau. Suku euphorbiaceae atau keluarga jarak-jarakan contohnya yaitu jarak, karet, dan ubi kayu.

Suku myrteceae atau keluarga jambu-jambuan, contohnya yaitu salam, cengkih, jambu air, dan jambu biji. Kemudian suku rosaeae contohnya buah pir, bunga mawar, dan arbai.

Suku crusiferae seperti lobak, sawi, kubis, dan sawi tanah. Lalu suku malvaceae contohnya yaitu kapas dan kembang sepatu. Suku cetaceae, misalnya tanaman kaktus. Lalu yang terakhir adalah suku rutaceae contohnya adalah jeruk.