Pengertian Teks Cerita Fiksi: Struktur, Unsur, Kaidah

Pengertian Teks Cerita Fiksi

Karya sastra Indonesia sudah banyak diciptakan, pernyataan ini didasari dengan banyak terlahirnya sastrawan beserta karya tulisnya. Sastra yang banyak diminati pembaca diantaranya cerpen, dongen, novel, dan lain-lain. Karya tersebut menarik pembaca karena ceritanya unik, mustahil terjadi di kehidupan nyata namun tetap mengandung nilai-nilai bagi kehidupan manusia.

Cerita tersebut termasuk dalam teks cerita fiksi. Agar lebih memahaminya, berikut point-point penjelasannya.

Pengertian Teks Cerita Fiksi

Kata “fiksi” berasal dari bahasa inggris yaitu fiction artinya rekaan atau khayalan. Teks cerita fiksi adalah sebuah prosa naratif yang sifatnya imajinatif atau karangan non-ilmiah.

Hal yang penting pada cerita ini yaitu cerita tidak terjadi di dunia nyata ataupun diambil dari cerita yang nyata namun berdasarkan imajinasi atau pemikiran seorang pengarang yang diolah  berdasarkan pengalaman, tafsiran, cendekiawan, wawasan dan penilaian terhadap suatu peristiwa mengandung kebenaran  yang dapat dikaitkan dengan kehidupan manusia.

Unsur Teks Cerita Fiksi

Unsur –unsur pada teks cerita merupakan point point yang harus terkandung di dalam cerita diantaranya:

  • Unsur intrinsik

Point-point yang tersirat maupun tersurat untuk membangun cerita, terdiri dari:

  • Tema

Gagasan pokok  biasanya tersirat pada dalam teks, berkaitan erat dengan fokus ataupun dasar yang dipakai oleh pengarang untuk mengembangkan ceritanya.

  • Tokoh

Pelaku dalam cerita yang memiliki kualitas moral, intelektual dan emosional tertentu yang tercermin dari ucapan dan tingkah lakunya.

  • Alur/plot

Sebuah struktur rangkaian kejadian-kejadian dalam sebuah cerita yang disusun secara kronologis.

Adapun jenis-jenis alur pada cerita sebagai berikut:

  • Alur maju

alur yang peristiwanya ditampilkan secara kronologi maju dan berurutan.

  • Alur mundur

alur yang peristiwanya dimulai dari tahap penyelesaian.

  • Alur campuran

suatu alur yang diawali dengan klimaks, kemudian menampilkan kejadian masa lalu dan diakhiri dengan sebuah penyelesaian.

  • Konflik

Kejadian yang penting dalam cerita, unsur ini dijadikan sebagai pengembangan plot, ditandai dengan mulai munculnya berbagai permasalahan pada tokoh utama dalam cerita.

  • Klimaks

Konflik yang mencapai intensitas tertinggi ditandai dengan semakin memuncaknya permasalahan yang dialami tokoh pertama.

  • Latar

Keterangan tentang tempat, waktu, suasana dan lingkungan sosial yang terjadi pada setiap peristiwa dalam cerita.

  • Amanat

Pesan moral yang ingin disampaikan penulis kepada pembaca baik tersirat maupun tersurat di dalam cerita.

  • Sudut pandang

Cara pandang pengarang sebagai sarana dalam menyajikan tokoh, tindakan latar, dan berbagai peristiwa yang membentuk cerita.

Adapun pembagian sudut pandang  sebagai berikut:

  • Orang pertama

sudut pandang pada tokoh  menggunakan subjek orang pertama. Contohnya  aku, atau saya.

  • Orang ketiga

Pengarang menceritakan tokoh dengan subjek orang ketiga. Contohnya  Mira, Selly, dan dia.

  • Unsur ekstrinsik

Unsur luar yang menjadi latar belakang pengarang dalam menciptakan cerita diantaranya:

  • Nilai-nilai dalam cerita
  • Nilai agama

Nilai ketuhanan berdasarkan agama yang dianut.

  • Nilai budaya

Kebiasaan atau tradisi dan adat istiadat yang berlaku pada suatu daerah.

  • Nilai moral

Berkaitan dengan akhlak, atau etika.

  • Nilai sosial

Interaksi antar tokoh di dalam karya sastra yang menggambarkan fenomena sosial, amanat, dan rekonstruksi sekelompok masyarakat.

Contoh Paragraf Deduktif, Induktif, dan Campuran

Latar belakang kehidupan pengarang

  • Biografi

Riwayat hidup pengarang berisi identitas keluarga, jenjang pendidikan, penghargaan yang diperoleh serta karya-karya yang telah dibuat sebelumnya. Dalam biografi dijelaskan secara lengkap kehidupan seorang pengarang sejak kecil sampai tua.

  • Kondisi psikologis

Motivasi seorang pengarang ketika menciptakan cerita. Ketika keadaan pengarang sedang sedih, maka cerita yang diciptakan akan memiliki suasana sedih.

  • Aliran sastra pengarang

Panutan yang diyakini pengarang dalam setiap penciptaan karyanya.

Latar belakang masyarakat

Keadaan masyarakat di lingkungan pengarang mampu memengaruhi penciptaan suatu karya sastra mencakup:

  • Ideologi negara

Mencerminkan cara berpikir masyarakat, bangsa dan negara yang mengarahkan masyarakat menuju cita-citanya.

  • Kondisi politik

Dinamika politik suatu wilayah dalam suatu waktu akan memengaruhi hasil  sebuah karya sastra.

  • Kondisi sosial

Hubungan timbal balik antar masyarakat  pada suatu wilayah yang mampu memengaruhi terciptanya sebuah karya satra.

  • Kondisi ekonomi masyarakat

Kondisi kemakmuran dan kesejahteraan masyarakat pada suatu wilayah yang mampu memengaruhi penciptaan karya satra.

Struktur Teks Cerita Fiksi

Struktur Teks Cerita Fiksi

Struktur teks merupakan bagian-bagian yang menyusun teks cerita tersebut, mencakup:

  1. Abstak

Ringkasan atau inti cerita, disajikan secara singkat namun mencakup keseluruhan cerita. Bagian ini bersifat opsional.

  1. Orientasi

Bagian yang menjelaskan tentang  tema, latar belakang, dan tokoh-tokoh di dalam cerita. Bagian ini biasanya terletak pada bagian awal cerita dan menjadi penjelas dari cerita.

  1. Komplikasi

Berisi permasalahan-permasalahan yang mulai dihadapi oleh tokoh dalam cerita, bagian ini menjadi daya darik pembaca.

  1. Evaluasi

Ditandai adanya pembahasan permasalahan dan mulai muncul pemecahan permasalahan yang dihadapi para tokoh, namun cerita belum berakhir.

  1. Resolusi

Inti pemecahan masalah dari masaalah yang dihadapi para tokoh.

  1. Koda

Berisi amanat cerita berupa pesan moral yang dapat diambil dari cerita.

Kaidah Teks Cerita Fiksi

  1. Metafora

Bahasa yang digunakan berupa ungkapan tidak langsung merupakan perbandingan analogis makna yang terkandung bukan makna yang sebenarnya melainkan kiasan yang berdasarkan persamaan dan perbandingan.

Contohnya

  • Mira mendapatkan buah tangan dari pamannya. Arti dari buah tangan tersbut adalah oleh-oleh.
  • Rumahnya hangus dimakan si jago merah. Jago merah artinya api
  • Pemuda adalah tulang punggung negara. Tulang punggung artinya penanggungjawab.
  1. Metonimia

Gaya bahasa yang menggunakan sepatah-dua patah kata seperi merk, macam atau lainnya yang merupakan satu kesatuan dari sebuah kata.  Contohnya:

  • Kemarin sore, paman sudah mengendarai Budiman kembali. Kata bis diganti dengan mrek bis.
  • Dina kaget ketika samsungnya berbunyi di tas Lala. Kata hanphone diganti dengan merknya.
  1. Semile (persamaan)

Gaya bahasa yang membandingkkan sesuatu hal dengan hal lainnya dengan menggunakan kata penghubung dan maksudnya mengungkapkan suatu hal. Kata penghubung yang digunakan adalah seperti, bak, laksana, layaknya, bagaikan. Contohnya

  • Wajahnya bak rembulan yang bersinar dimalam hari.
  • Persahabatan mereka layaknya rantai yang kokoh.

Contoh Teks Cerita Fiksi

Berikut merupakan teks cerpen yang termasuk dalam contoh cerita fiksi.

Buah dari Kepatuhan kepada Orangtua

Oleh : Nia

Anik, sebut saja demikian namanya, adalah anak pertama dari tiga bersaudara. Ayahnya sudah tiada sejak ia duduk di bangku kelas 3 SMP. Sejak itu ia tinggal bersama ibunya.

Selepas SMA, Anik mengikuti SBMPTN (Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri). Berkat rahmat Allah dan ridho ibunya, anik berhasil masuk dan diterima sebagai mahasiswi Universitan Pendidikan Indonesia, meski Anik sendiri tidak terlalu berkenan. Apalagi ia sadar, tidak memiliki kemampuan lisan yang bagus sebagai satu persyaratan menjadi pengajar bika selesai kuliah kelak.

Karena ingin membahagiakan sang ibu, langkah demi langkah ia lalui dengan tabah dan ikhlas. Ia sadar, tidaka ada satu orangtuapun yang ingin anaknya terlantar. Mereka pasti berharap sesuatu yang terbaik dari anak-anaknya.

Singkat cerita, tahun pertama masa perkuliahan, masalah mulai muncul. Ia selalu nerveus dan demam panggung saat persentasi atau bicara di hadapan teman-temannya. Ia berusaha mengatasiny, tatap tenang dan selalu memohon kepada Allah hingga memasuki tahun kedua masa perkuliahannya.

Perubahan cara berpakaiannya ini di luar dugaanya sendiri, karena sebelumnya tidak pernah terlintas di benaknya untuk berjilbab. Maklum Anik berasal dari keluarga yang bisa dibilang jauh dari agama.

Semula ibunya menentang keputusan ini, karena kesabaran dan rasa hormatnyalah, sang ibu bisa menerima. Apalagi Anik berhasil meyakinkan sang ibu bahwa jilbab todak akan menghalangi untuk memperoleh pekerjaan.

Sejak itu terjadi perubahan besar. Kepercayaan dirinya mulai tumbuh, tepat ketika ia makin lancar berbicara. Tidak hanya itu, kreativitasnya semakin berkembang. Ini terlihat dari keberaniannya mengambil keputusan untuk berjualan, berniat meringankan beban sang ibu. Dari majalah, nasyid, buku islami, bahkan kue dan makanan ringan yang dititipkan pada warung terdekat kampus.

Hal ini berjalan dengan baik. Sehingga ketika ibunya tidak mampu untuk memberinya uang kuliahpun, ia dapat membayarnya sendiri dengan menggunakan uang tabungan hasil kerjanya. Hal ini terus berjalan hingga ia menginjak semester tujuh.

Pada saat itu, Anik harus melaksanakan praktek mengajar. Selama empat bulan dia melakukan praktek mengajar di MAN 1 Bojonegoro. Ia mendapat kepercayaan menangani kelas 11-A yang merupakan kelas unggulan.

Pengalaman ini sangat mendebarkan. Ada rasa khawatir, bangga dan terharu, tapi ia mampu menjalani praktek dengan lancar. Siswa-siswanya meneria dengan baik. Mereka antusias belajar. Baginya ini adalah karunia Allah yang tiada terkira. Ia semakin mencintai dunia yang pada awalnya mengira tidak ada kecocokan sama sekali. Semua ia lakukan karen aingin berbakti dan menuruti nasihat ibu.

Setelah PPL kegiatan selanjutnya KKN. Ia memperoleh daerah KKN di Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur. Berbekal pengalaman PPL, Anik mengalami masa KKN dengan gembira. Pagi sampai siang ia mengajar di SD. Sepulangnya memberi pelajaran tambahan. Sore hari, ia membantu mengajar di TPQ. Dan malam harinya ia gunakan mengulang pelajaran bagi siswanya.

Khusus malam Jumat, Anik mengikuti pengajian, jika ada waktu senggang digunakan bersilaturrahmi ke rumah penduduk. Dua bulan di sana terasa singkat. Ia merasa sangat dekat dengan anak-anak, bahkan ia menganggap mereka sebagai adik sendiri.

Saat harus kembali, murid Anik yang jumlahnya lebih dari 100 anak, mengantarnya. Tidak hanya itu, mereka juga memberikan hadiah yang tak pernah terlupakan. Sepanjang perjalanan ia  tidak dapat membendung air mata. Ia merasa berat berpisah dengan mereka. Apalagi dengan liam sahabat kecil yang menyebutnya liam anak shaleh. Di mana ada Anik di situ pasti ada mereka.

Setelah KKN, Anik menulis skripsi. Banyak rintangan yang harus dihadapi. Dosen pembimbingnya meninggal dunia. Lalu, dosen pembimbing pengganti naik haji. Ia nyaris putus asa untuk bisa lulus tepat waktu. Apalagi, Anik sendiri mengalami sakit selama satu bulan.

Dengan sisa-sisa tenaga, Anik berusaha merampungkan skripsinya. Sayang ketika skripsinya selesai, pendaftaran ujian sudah ditutup seminggu sebelunya. Anik merasa sedih ia tiada ingin mengecewakan ibu yang mengeluarkan banyak biaya.

Dengan semangat yang tersisa, anik menemui ketua jurusan. Ia menanyakan kemungkinan ujian susulan. Anik sangat bersyukur, karena pendaftaran skripsi diundur seminggu. Sehingga ia tak jadi terlambat. Akhirmya ia menjalani ujian skripsi dengan hasil memuaskan.

Setelah revisi skrpsi, ia mengurus persyaratan wisuda. Betapa terkejut, ternyata ada satu nilai yang kurang. Karena saat wisuda ia mengalami sakit. Ia sangat ,alu dan sedih karena tersebar berita ia gagal wisuda,

Dalam kebingungan itu, Anik teringat ibunya. Anik takut mengecewakan sang ibu bila batal wisuda. Sekali lagi kasih dan bakti kepada ibu, membuat Allah  mengasihaninnya. Ia segera menemui dekan dan menceritakan permasalahannya.

Sebenarnya ada keraguan melaksankan saran sang dekan dengan menemui dosennya. Apalagi dosen yang dimaksud terkenal killer. Dengan mengucap Basmallah ia menemui dosennya. Setelah gagal beberapa kali dan pendaftaram hampir ditutup ia berhasil menemui dosennya.

Saat itu juga sang dosen marah besar. Anik yang merasa bersalah, hanya terdiam membisu seribu bahasa. Atas dasar kemanusiaan dosen itu menolongnnya. Sang dosen memberikan ujian susula, dan Anik bisa memperbaiki nilainya yang kurang. Untuk kesekian kalinya Anik yakin pertolongan Allah turun padanya, karena ketaatan dan keikhlasan mematuhi ibunya.

Hampir semua teman keheranan melihat ia wisuda. Satu keajaiban yang membuat mereka nyaris tidak percaya. Ia yakin ini semua adalah pertolongan Allah yang diberikan kepada hamba-Nya yang menjalani syariaat-Nya. Ia sadar, baik menurut manusia belum tentu baik menurut Allah.Manusia berusaha namun Allahlah yang menentuka hasilnya.

Berikut merupakan contoh teks fiksi lainnya yaitu teks dongeng.

Puteri Duyung Jatuh Cinta

Pada zaman dahulu hiduplah sebuah keluarga di lautan, mereka adalah raja laut dan keenam puterinya. Dalam kerajaan tersebut terdapat peraturan yang harus dipatuhi yaitu sebelum usia lima belas tahun, semua puteri tidak diperkenankan untuk menampakkan diri ke dasar lautan.

Bertahun lamanya, para puteri duyung tidak pernah menampakkan diri di dasar laut hingga pada suatu waktu ada salah satu puteri duyung yang muncul ke permukaan laut. Ombak terlihat tenang ketika ia muncul. Ia melihat perahu semakin dekat menghampirinya.

“Menakjubkan, tampan sekali  penumpang perahu itu.” gumamnya. Ternyata penumpang yang dianggap paling tampan adalah putera raja.

Cuaca menjadi buruk seketika. Perahu yang ditumpangi oleh putera raja terombang ambing dan kemudian tenggelam. Melihat kejadian itu, puteri duyung menolongnya. Disimpannya putera raja di tepi pantai berharap ada manusia lain yang menolongnya.

Nampaknya sang puteri duyung jatuh cinta kepada putera raja itu. Kemudian ia menceritakan kejadian yang dialaminya kepada kakak-kakanya. Mereka hanya menertawakannya.

“Akhir akhir ini kau terlihat murung ternyata ini penyebabnya,” kata seorang kakak.

Meskipun seperti itu, puteri duyung tetap menyimpan rasa rindu kepada putera raja tersebut. Rasa rindunya semakin kuat, sehingga ia bertekad untuk menemui sang putera raja. Didatanginya seorang penyihir laut.

“Aku butuh suaramu untuk mengabulkan permintaanmu,” kata penyihir.

“Aku bersedia.”

“Ambilah ramuan ini, lalu minum di permukaan laut maka ekormu akan menjadi kaki.”

Sesampainya di daratan puteri duyung meminim ramuan tersebut dan akhirnya tak sadarkan diri. Ketika terbangun ia nampak gembira karena di hadapannya telah duduk putera raja yang tersenyum kepadanya. Sayangnya ketika putera raja bertanya kepadanya ia tidak bisa menjawab, karena suaranya sudah diambil oleh penyihir.

Putera raja sangat kecewa. Ia seperti menghadapi seorang puteri yang cantik jelita namun bisu. Putera raja bergegas meninggalkannya. Sang puteri putus asa. Ia pun berniat kembali ke istana laut dan datang kepada penyihir untuk mengganti kakinya menjadi ekor kembali.

Sejak kejadian itu, puteri duyung tidak pernah lagi menampakkan diri di permukaan laut. Merasa malu terhadap manusia. Bak pungguk yang merindukan rembulan.