Lompat Jauh: Teknik Dasar, Gaya, Sejarah

Lompat Jauh: Teknik Dasar, Gaya, Sejarah

Lompat Jauh, Olahraga menjadi bagian penting dalam kehidupan untuk mempertahankan stamina serta kesehatan manusia. Maka tak heran jika dalam kurikulum pembelajaran sekolah, mata pelajaran olahraga menjadi hal yang wajib ada dalam menu pembelajaran bagi siswa. Tak jarang banyak siswa yang merasa senang ketika tiba waktu pelajaran olahraga karena banyak sekali permainan menyenangkan, salah satunya adalah lompat jauh.

Lompat jauh merupakan salah satu kegiatan pengembangan daya gerak yang dilakukan dari satu tempat menuju ke tempat yang lainnya. Jenis olahraga ini merupakan salah satu cabang olahraga atletik yang dilombakan untuk putra maupun putri. Istilah lompat jauh ini dalam Bahasa Inggris disebut juga dengan Long Jump. Semakin jauh jarak melompat, maka akan semakin bagus pula hasil yang akan diterima.

Teknik Dasar

Lompat Jauh

Lompat jauh menjadi salah satu olahraga yang sering dilaksanakan ketika melakukan praktik olahraga di sekolah dari SD hingga SMA. Jenis olahraga ini sangat populer dari abad ke-13 sampai saat ini. Lompat jauh adalah suatu gerakan melompat ke depan atas dengan usaha supaya badan melayang di udara yang dilakukan dengan cara cepat, dan melakukan tolakan-tolakan dengan satu kaki guna memperoleh jarak sejauh-jauhnya.

Pelaksanaan lompat jauh ternyata tidak sembarangan, ada beberapa aturan yang harus dipatuhi agar tidak didiskualifikasi hasilnya. Untuk bisa melakukan jenis olahraga ini dengan baik, maka harus dilakukan dengan baik dan benar. Agar bisa melakukan lompat jauh dengan baik dan benar, maka kita harus mengetahui cara-cara atau teknik-teknik dalam memainkan jenis olahraga ini.

Teknik dalam olahraga ini juga mampu menghasilkan sebuah hasil yang memuaskan. Untuk itu penerapan teknik-teknik dalam pelaksanaan olahraga ini sangatlah penting. Keberadaan teknik dasar dalam olahraga sangat membantu atlet untuk bisa menghasilkan prestasi yang membanggakan. Dalam lompat jauh terdapat beberapa teknik dasar yang harus diterapkan yakni:

  1. Teknik dasar awalan

Pada teknik dasar awalan lompat jauh yang benar adalah seorang pelompat haruslah melalui lintasan yang memiliki panjang 40 meter hingga menuju ke titik tolakan. Jarak 40 meter tersebut merupakan jarak yang sudah ditentukan menurut standar internasional.

Pada saat melakukan start, pelompat bisa melakukan awalan dengan posisi berdiri, pada umumnya kecepatan yang digunakan pada tahap awalan ini yakni lambat lalu kemudia semakin melaju akan semakin cepat, ketika semakin mendekati titik tolak.

Dalam tahapan ini pelompat harus terkendali serta memungkinkan untuk melalukan tolakan, jangan sampai melebihi garis tolakan yang telah ditentukan. Tahap awalan ini menjadi tahapan penting dalam menentukan ataupun memerkirakan kecepatan, jarak, serta kapan akan melakukan lompatan.Tahap ini akan menentukan jauh dekatnya lompatan yang akan dihasilkan oleh seorang atlet.

  1. Teknik dasar lompatan

Setelah teknik awalan, teknik selanjutnya dalam lompat jauh adalah lompatan atau tolakan. Dalam teknik ini, seorang atlet harus melakukan lompatan dengan menggunakan satu kaki saja. Pelompat harus benar-benar memerkirakan kaki mana yang dirasa memiliki kekuatan paling bagus dan kuat untuk digunakan.

Cara melakukan lompatan atau tolakan ini yaitu, ayunkan paha dan kaki Anda dengan posisi horizontal, kemudian luruskan sendi mata kaki, lutut, serta pinggang saat melakukan tolakan. Lalu bertolak ke depan serta ke atas dengan sudut tolakan 45 derajat.

Seorang atlet harus membiasakan diri untuk menggunakan kedua kaki secara bergantian pada saat akan melakukan tolakan. Hal ini membuat atlet tak akan merasa berat dan tak ada masalah ketika akan menggunakan kaki mana pun untuk melakukan tolakan, karena sudah terbiasa dengan kedua kakinya yang memiliki kekuatan memadai. Saat kedua kaki memiliki kekuatan yang sama, makam seorang atlet tak akan merasa ragu dalam melakukan lompatan.

  1. Teknik dasar melayang di udara

Teknik selanjutnya dalam lompat jauh adalah teknik dasar melayang di udara. Hal utama yang menjadi catatan penting dalam teknik ini adalah seorang pelompat tidak boleh kehilangan kendali terhadap kesabaran serta tubuhnya. Kebanyakan pelompat pemula biasanya kehilangan kendali saat tubuhnya berada di udara.

Pada tahapan teknik ini pelompat diharuskan menggunakan salah satu gaya yang telah disebutkan. Ketika tubuh berada di udara, saat itulah pelompat seharusnya memerkirakan titik jatuh yang akan dilakukan. Maka dari itu ketika tubuh di udara perkirakanlah titik jatuh serta gaya yang akan dilakukan agar tolakan yang dihasilkan maksimal.

  1. Teknik dasar akhir atau pendaratan

Teknik terakhir dalam lompat jauh yaitu teknik dasar pendaratan, teknik ini dilakukan dengan cara menundakkan kepala, mengayunkan lengan, serta membawa pinggang ke depan. Hal tersebut bertujuan supaya anggota badan yang lain tidak terkena pasir yang lebih ke belakang daripada kaki.

Agar bisa melakukan lompat jauh dengan baik, seorang pelompat harus memeperhatikan beberapa hal penting antara lain tidak mengubah kecepatan lari pada saat akan mencapai papan tolakan, kemudian gerakan koordinasi ayunan lengan dengan kaki haruslah selaras, lalu gerakan harus dilakukan dengan kekuatan dan kecepatan yang maksimal.

Selain itu seorang pelompat juga harus melakukan teknik pendaratan dengan benar dan tepat agar tidak terjadi cedera, dan pelompat juga harus menguasai gerakan koordinasi dari seluruh badannya.

Terdapat beberapa kesalahan umum yang sering dilakukan oleh para atlet lompat jauh, terutama pada pelompat pemula, seperti mengubah kecepatan dan pola gerak ketika akan menuju papan tolakan, lalu melakukan tolakan dengan tumpuan kaki pada bagian tumit atau ujung kaki yang mengakibatkan kecepatan dan tolakan tidak maksimal.

Kesalahan lain yang sering dilakukan oleh pelompat yaitu sikap badan ketika melakukan gerakan melayang di udara tidak seimbang, lalu ketika pendaratan kakinya tidak terlalu diangkat. Tak hanya itu mereka juga sering melakukan kesalahan ketika melakukan pendaratan salah satu kaki mendahului, atau tidak sejajar.

Hal-hal tersebut harus dihindari agar hasil yang didapatkan oleh pelompat bisa memuaskan, tentunya dengan menerapkan teknik-teknik dasar lompat jauh dengan benar pula.

Pengertian Pemanasan Global: Penyebab dan Dampaknya

Gaya Lompat Jauh

Gaya Lompat Jauh

Lompat jauh bukanlah cabang olahraga yang baru diketahui pada saat ini, olahraga ini dikenalkan pada sekitar tahun 1896 pada cabang olahraga putra, serta tahun 1948 di cabang olahraga putri. Menjadi olahraga yang sudah mendunia, lompat jauh hampir selalu meramaikan pekan kompetisi olahraga nasional hingga internasional, lompat jauh dikategorikan sebagai turnamen aktif pada setiap periodenya.

Lompat jauh merupakan jenis olahraga yang menggabungkan antara kecepatan berlari, ketangkasan melompat, serta kekuatan pada tumpuan kaki guna menghasilkan lompatan sejauh mungkin. Layaknya seperti cabang olahraga lainnya, lompat jauh pun memiliki beberapa gaya, antara lain:

  1. Lompat jauh gaya jongkok

Lompat jauh gaya jongkok lebih dikenal dengan gaya ortodok yang merupakan gaya melompat dengan mengandalkan kekuatan pada salah satu kaki untuk melompat sejauh mungkin, serta dengan pendaratan pada bagian tumit secara tepat.

Pada umumnya, gaya jongkok pada lompat jauh ini lebih sering digunakan di suatu kompetisi untuk menghasilkan kekuatan lompatan yang jauh. Lompat jauh gaya jongkok memiliki kelebihan yaitu seorang pelompat bisa menghasilkan jarak lompatan yang jauh dibandingkan dengan gaya yang lainnya.

Pelompat akan melakukan teknik lari secepat mungkin pada lintasan yang berjarak 40 hingga 45 meter. Pada saat sudah sampai di titik tolakan, pelompat menggunakan salah satu kaki yang paling kuat untuk menghasilkan lompatan sejauh mungkin yang ia bisa, dan melakukan pendaratan pada bagian tumit kaki dengan posisi yang sedikit ditekuk.

Detail tahapan yang harus dilakukan pada lompat jauh gaya jongkok antara lain, pertama pada gerakan awalan pelompat melakukan cara meningkatkan kecepatan lari yang sebelumnya diawali dengan kecepatan yang rendah, kemudian menuju kecepatan sedang, hingga berlari dengan kecepatan maksimal sampai pada titik tumpuan.

Kemudian pada gerakan tumpuan, kekuatan kaki sangatlah dibutuhkan, seorang pelompat dapat menggunakan salah satu kaki akanan ataupun kiri untuk melakukan tumpuan pada papan balok secara benar.

Lalu pada gerakan melompat dan melayang dilakukan dengan posisi tubuh sedikit condong ke depan supaya tubuh terangkat dengan sempurna, ketika tubuh melayang di udara, kaki harus diayunkan pada bagian depan guna membantu perolehan jayark yang lebih jauh.

Pada gerakan pendaratan, harus dilakukan secara tepat agar tidak didiskualifikasi. Pada gerakan ini dilakukan dengan posisi dua kaki dan tangan berada di bagian depan tubuh dan posisi menjongkok.

  1. Lompat jauh gaya berjalan di udara

Lompat jauh gaya berjalan di udara sering juga disebut dengan walking in the air. Pada gaya inidilakukan dengan awalan berlari kecil sebanyak 10 langkah. Kemudian pelompat menambah kecepatannya hingga masuk pada titik tumpuan.

Setelah berada pada titik tumpuan posisi badan sedikit diturunkan dengan bagian pahayang telah diayunkan ke arah bebas dengan bagian pinggang, lutut, serta mata kaki lurus.

Ketika melakukan lompatan, pelompat akan mencoba gaya berjalan di udara yaitu dengan bagian badan serta lengan dicondongkan pada arah depan. Kemudian kaki dimajukan guna menghasilkan jarak lompatan yang maksimal jauhnya.

Tahapan pada lompat jauh gaya berjalan di udara terdiri dari gerakan awal yang mana pada bagian ini pelompat bisa melakukan lari kecil 10 langkah pertama lalu dilanjutkan dengan kecepatan berlari yang maksimalhingga mencapai titik tumpuan secara tepat.

Tahapan selanjutnya yaitu gerakan tumpuan pelompat harus bisa menjaga keseimbangan tubuh agar bisa melompat serta berjalan di udara secara sempurna.

Selanjutnya yaitu gerakan berjalan di udara yang memiliki titik poin terletak pada gerakan lompatan yang telah dilakukan. Ketika tubuh sudah melompat di udara maka usahakan kaki tetap diayunkan seperti berjalan di darat. Hal ini memiliki tujuan untuk memperoleh jarak lompat yang maksimal.

Tanapan terakhir pada gaya ini yaitu gerakan pendaratan yang dilakukan dengan kedua kaki secara bersamaan, agar menghindari cedera ataupun bahaya yang tidak diinginkan.

  1. Lompat jauh gaya menggantung

Lompat jauh gaya menggantung sering disebut juga dengan Schnepper yang merupakan gaya lompat jauh yang dilakukan dengan tidak bisa mengubah kecepatan ketika menghampiri titik tumpuan. Gaya ini bisa dilakukan dengan kecepatan berlari yang konsisten agar tubuh bisa berada di udara seperti orang yang sedang menggantung.

Ketika tepat berada pada titik tumpuan, tubuh harus diangkat ke atas dengan bagian kaki kanan diayunkan ke arah depan, serta kaki kiri diayunkan pada arah belakang, lalu kedua kaki akan diluruskan pada arah depan untuk melakukan pendaratan yang sempurna.

Tahapan dalam lompat jauh gaya menggantung yang pertama adalah gerakan awal yang dimulai dengan teknik lari sprint berjarak antara 35 sampai 45 meter, namun jarak tersebut bisa diubah dan disesuaikan keuatan pada atlet masing-masing.

Tahapan selanjutnya adalah gerakan tumpuan, pada tahapan ini tumpuan bisa dilakukan dengan menggunakan salah satu kaki yang terkuat. Gerakan pada tumpuan ini merupakan perpaduan antara melayang dengan kecepatan berlari, usahakan untuk selalu menyeimbangkan tubuh dengan sempurna.

Selanjutnya yaitu tahapan gerakan melayang  yang hampir sama dengan gaya seseorang ketika sedang menggantung pada sebuah garis atau tiang horizontal.

Tahapan yang terakhir adalah gerakan pendaratan yaitu seorang pelompat melakukan pendaratan menggunakan kedua kaki yang diayunkan pada arah depan secara bersamaan dengan posisi tubuh dijongkokkan.

Sejarah

Sejarah Lompat Jauh

Lompat jauh menjadi salah satu cabang yang diperhitungan di dunia olahraga, tak heran jika materinya selalu ada pada mata pelajaran olahraga di berbagai tingkatan sekolah. Cabang olahraga ini rupanya tak muncul dengan begitu saja, melainkan terdapat beberapa rentetan cerita pada masa lalu yang menjadi cikal bakal kelahirannya.

Lompat jah pada awalnya tidak dijadikan cabang olahraga yang dikompetisikan, kemunculannya sangat erat kaitannya dengan kepentingan militer. Tak disangka kini lompat jauh menjadi salah satu cabang olahraga favorit yang rutin untuk dikompetisikan.

Sejarah lompat jauh rupanya bermula sejak sekitar abad ke-13. Jenis olahraga ini ternyata sudah ada sejak tahun 708 masehi, ketika ada olimpiade kuno yang diselenggarakan di Yunani. Lompat jauh menjadi satu-satunya ajang lompat yang dilombakan pada olimpiade kuno waktu itu. Berdasarkan catatan yang ada, olahraga jenis lompat jauh pernah dilakukan oleh peserta Sparta dengan panjang lompatan yang mencapai 7,05 meter.

Awalnya semua kegiatan yang diadakan di olimpiade kuno bertujuan sebagai bentuk latihan dari militer perang, kemudian munculnya lompat jauh ini dipercaya untuk melatih ketangkasan para prajurit perang untuk melompati berbagai rintangan seperti parit dan jurang.

Pada waktu itu teknik dan cara lompat jauh sangat berbeda dengan teknik yang diterapkan saat ini. Lompatan pada waktu itu dibuat dalam bentuk jamak, pada kegiatan ini para pelompat hanya diperbolehkan menggunakan start lari pendek. Para pelompat juga harus berlari sambil membawa beban pada kedua tangannya, beban tersebut dikenal dengan nama halteres yang memiliki berat antara 1 hingga 4,5 kg.

Selanjutnya, lompat jauh juga menjadi jenis olahraga yang dikompetisikan pada olimpiade modern yang dilaksanakan pada tahun 1896, dan diselenggarakan di Athena, Yunani. Pada ajang ini teknik lompat jauh mulai diperbaiki dari waktu ke waktu sehingga menjadi teknik lompatan yang digunakan seperti saat ini.

Negara yang pernah berjaya pada cabang lompat jauh yakni Amerika Serikat yaitu ketika keikutsertaannya dalam olimpiade yang diadakan di Meksiko pada tahun 1968. Hasil tersebut membukukan catatan rekor yang diraih oleh Bob Beamin dengan lompatan sejauh 8,90 meter.

Rekor tersebut lalu dapat dipecahkan oleh atlet lain yang berasal dari Amerika Serikat juga, yakni Mike Powell dengan raihan lompatan sejauh 8,95 meter. Hal tersebut menunjukkan jika rekor yang telah dipecahkan oleh atlet pada zaman dulu tentu saj abisa dipecahkan oleh atlet baru yang memiliki bakat serta kegigihan yang luar biasa.