Lebih Singkat Pengertian Litosfer dan Susunannya

Pengertian Litosfer

Litosfer merupakan salah satu bagian dari lapisan bumi yang terdiri dari kerak bumi dan bagian atas mantel bumi. Secara harfiah, litosfer berarti “batuan” (lithos) dan “lapisan” (sphaira). Litosfer terletak di atas astenosfer yang lebih lunak dan terdiri dari berbagai jenis batuan seperti granit, basalt, dan sedimen laut. Litosfer memainkan peran penting dalam menyediakan tempat bagi kehidupan dan fenomena geologi di permukaan bumi.

Susunan Litosfer

Litosfer terdiri dari beberapa lapisan yang memiliki karakteristik dan fungsi masing-masing. Berikut adalah susunan litosfer secara lebih rinci:

1. Kerak Benua

Kerak benua merupakan bagian dari litosfer yang terdapat di daratan. Kerak benua lebih tebal dan lebih kaya akan silikon dan aluminium dibandingkan dengan kerak samudera. Batuan yang dominan di kerak benua adalah granit. Kerak benua memiliki ketebalan sekitar 35-40 km di bawah pegunungan dan 20-25 km di bawah dataran. Kerak benua memiliki sifat yang lebih stabil dan jarang mengalami gempa bumi dibandingkan dengan kerak samudera.

2. Kerak Samudera

Kerak samudera terletak di dasar lautan dan merupakan bagian dari litosfer yang lebih tipis daripada kerak benua. Komposisi batuan di kerak samudera didominasi oleh basalt. Ketebalan kerak samudera berkisar antara 5-10 km, yang menjadikannya lebih tipis dibandingkan dengan kerak benua. Kerak samudera sering mengalami pergerakan dan aktivitas gempa bumi yang lebih intensif dibandingkan dengan kerak benua.

3. Batuan Dasar

Di bawah kerak benua dan kerak samudera terdapat lapisan batuan dasar yang juga merupakan bagian dari litosfer. Batuan dasar terbentuk dari magma yang mendingin dan mengeras di bawah permukaan bumi. Batuan dasar terdiri dari berbagai jenis batuan seperti granit, basalt, dan gabbro. Batuan dasar memiliki karakteristik yang lebih padat dan keras dibandingkan dengan kerak benua dan kerak samudera.

4. Astenosfer

Astenosfer adalah lapisan di bawah litosfer yang memiliki karakteristik lebih lunak dan plastis. Lapisan ini terdiri dari batuan cair dan padat yang memungkinkan lempeng-lempeng tektonik bergerak. Astenosfer berada pada kedalaman sekitar 100-200 km di bawah permukaan bumi. Astenosfer memiliki suhu yang lebih tinggi dan tekanan yang lebih besar dibandingkan dengan litosfer di atasnya.

5. Mantel Atas

Mantel atas adalah lapisan di bawah astenosfer yang mencapai kedalaman sekitar 660 km. Lapisan ini terdiri dari batuan padat yang memiliki suhu yang tinggi. Mantel atas memiliki peran penting dalam pergerakan lempeng tektonik dan siklus mantel bumi. Mantel atas terdiri dari batuan mafik dan ultramafik seperti peridotit.

6. Mantel Bawah

Mantel bawah merupakan lapisan litosfer yang terletak di bawah mantel atas dan mencapai kedalaman sekitar 2900 km. Mantel bawah juga terdiri dari batuan padat dengan suhu yang semakin meningkat seiring dengan kedalaman. Lapisan ini memiliki peran dalam proses konveksi mantel dan sirkulasi panas di dalam bumi. Di mantel bawah terdapat zona transisi yang memisahkan mantel atas dan inti bumi.

7. Inti Luar dan Inti Dalam

Di bagian terdalam bumi terdapat inti luar dan inti dalam yang terbuat dari besi dan nikel. Inti luar berada pada kedalaman sekitar 2900-5150 km dan inti dalam berada pada kedalaman sekitar 5150-6371 km. Inti ini memiliki suhu yang sangat tinggi dan bertanggung jawab atas pembentukan medan magnet bumi. Inti luar cenderung berada dalam bentuk cair, sedangkan inti dalam berada dalam bentuk padat.

Kesimpulan

Litosfer adalah bagian dari lapisan bumi yang terdiri dari kerak bumi dan bagian atas mantel bumi. Dalam susunannya, litosfer terdiri dari kerak benua, kerak samudera, batuan dasar, astenosfer, mantel atas, mantel bawah, inti luar, dan inti dalam. Setiap lapisan litosfer memiliki karakteristik dan fungsi yang berbeda-beda. Pengetahuan mengenai susunan litosfer ini penting dalam memahami fenomena geologi, seperti pergerakan lempeng tektonik, pembentukan pegunungan, dan aktivitas vulkanik.

Dengan memahami pengertian litosfer dan susunannya, kita dapat lebih memahami bagaimana bumi bekerja dan berinteraksi. Hal ini juga dapat membantu dalam mempelajari sumber daya alam, geologi regional, dan fenomena geologi lainnya. Semoga artikel ini bermanfaat dalam meningkatkan pemahaman kita tentang litosfer dan geologi bumi secara umum.

0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest
0 Comments
Inline Feedbacks
View all comments