Pengertian Kritik Seni: Jenis, Fungsi, Bentuk

Jenis Kritik Seni

Pernahkan kalian mengunjungi suatu pameran seni dan setelah mendatangi pameran tersebut kalian mengatakan sebuah kritik untuk seni tersebut. Kegiatan tersebut bisa dikatakan sebagai sebuah kegiatan kritik seni. Kegiatan ini akan terus berlangsung apabila hasil dari seni terus ada di dunia ini.

Dalam artikel ini akan lebih mengupas kritik dalam segi pengertian, fungsi, jenis, dan bentuk dari kritik seni itu sendiri. Cara menjadi seorang kritik profesional mungkin bisa dipelajari secara khusus dengan cara mengambil jurusan seni di badan lembaga-lembaga pendidikan.

Pengertian Kritik Seni

Kritik Seni adalah sebuah kegiatan dimana seorang individu baik yang ahli ataupun bukan melakukan suatu kritik terhadap sebuah karya seni. Kritik yang dibicarakan bukan hanya sebuah kritik positif akan tetapi bisa saja sebuah kritik negatif. Kritik-kritik yang di lontarkan pun diharapkan membangun karya seni dari seniman tersebut selanjutnya lebih baik.

Benar tidaknya sebuah kritik seni itu sendiri sebenarnya tidak bisa dikatakan benar atau salah. Alasannya karena perspektif dari setiap orang akan berbeda. Apabila seorang seniman mengatakan bahwa judul dari seni nya adalah “Ayam Hidup Bahagia”, bisa saja seorang kritikus melihat bahwa lukisan tersebut malah menunujukan energi negatif pada orang yang melihatnya.

Tindakan kritikus tersebut tidak bisa disalahkan. Sebenarnya seorang kritikus sebuah karya seni tidak harus memiliki kualifikasi supaya bisa mengkritik sebuah karya seni.  Tetapi semakin maju zaman pengkritikan juga menghadi kemajuan salah satunya adalah biasanya seorang kritikus profesional akan menuliskan ulasan dari sebuah karya seni di sebuah media online ataupun offline. Seperti majalah, blog, website, dan lain-lainnya.

Kritikus Seni

Kritikus seni adalah seorang individu yang di anggap profesional dan dianggap pandangan nya sanggup untuk di pertanggung jawabkan dalam pengkritikan sebuah karya seni. Untuk menjadi seorang kritikus profesional itu sendiri ternyata bukan hanya seorang sembarangan tetapi menjadi seorang kritikus profesional pun memiliki kualifikasi tertentu.

Berikut adalah syarat-syarat bisa menjadi seorang kritikus profesional, sebagai berikut.

  1. Pengalaman yang cukup dalam mengkritik sebuah karya seni. Maksud dari syarat pertama ini adalah dimana kritikus tersebut bukan hanya seorang kritikus yang mengkritik asal-asalan, tetapi harus mementingkan beberapa aspek seperti etika. Serta pengalaman dari kritikus tersebut tidak boleh hanya dengan waktu singkat tetapi harus memiliki jam terbang tinggi dalam dunia pengkritikan.
  2. Ke ilmuwan dan pengetahuan yang relevan, maksudnya adalah apabila ingin menjadi seorang kritikus maka individu tersebut harus memiliki pengetahuan mengenai seni. Tidak relevan apabila seorang dokter profesional melakukan tindakan kritikus terhadap karya seni,mungkin saja dokter tersebut akan mengeluarkan sebuah kritik yang berhubungan dengan dunia kedokteran.

Berbeda dengan seorang kritikus yang memang sudah mempelajari  dunia seni. Maka mereka akan mengeluarkan kritik-kritik yang berhubungan dengan seni tersebut. Seperti aura karya seni tersebut, pencampuran warna, dan mungkin gaya dari lukisan tersebut itu termasuk gaya lukisan apa.

  1. Menguasai penerapan metode kritik yang tepat, maksudnya dalam mengkritik tentu saja seorang kritikus tidak akan melontarkan sebuah kata-kata yang kurang tepat. Sehingga kritikus-kritikus tersebut juga harus memiliki ilmu bagaimana metode kritik yang pas bagi sebuah karya seni.

Misalnya dalam metode kritik sebuah karya seni seorang kritikus dilarang menyentuh karya seni tersebut karena biasanya suatu karya seni di kritik dengan cara diamati. Berbeda apabila seni tersebut memang menciptakan karya seni yang bertekstur.  Biasanya seorang kritikus amatir bisa saja melakukan tindakan menyentuh atau memegang karya seni tersebut.

Alasan dibalik tidak boleh nya memegang suatu karya seni apabila sedang melakukan kritik seni adalah karena ditakutkan dari sentuhan tersebut malah merubah bentuk asli seni tersebut. Sehingga banyak sekali hingga sekarang karya-karya seni besar seperti Monalisa di jaga dengan ketat.

  1. Menguasai media kritik seperti bahasa nya yang harus pas dan komunikatif. Maksudnya adalah kata-kata kritik yang dilontarkan biasanya akan susah dimengerti oleh kaum-kaum yang memang tidak mengerti seni. Berbeda dengan kritkus seni yang profesional seperti menggunakan bahasa Abbozo, Applied Art, dan Armature.

Fungsi Kritik Seni

Fungsi utama dari kritik seni ini sendiri sebenarnya menguntungkan berbagai macam pihak. Maksudnya adalah bagi seorang seniman kritik seni akan lebih bisa membuat karya-karya seni selanjutnya yang dibuat lebih bisa berkembang ke arah yang lebih baik. Sehingga seniman tersebut bisa tahu kelebihan dan kekurangan dari karya seninya dikemudian hari.

Sedangkan bagi seorang individu yang memang baru mulai mencintai karya seni akan lebih mudah mengerti dengan penjelasan-penjelasan seorang kritikus seni. Mereka yang pada awalnya memang tidak mengerti senipun akan lebih mudah memahami maksud dari sebuah seni dari seniman tersebut.

Contohnya adalah apabila seorang karya lukis hanya menggambarkan sebuah cipratan cat abstrak yang diberi judul Marah. Untuk seorang individu biasa dia akan bingung apa maksud dari judul dan lukisan tersebut. Tetapi seorang kritikus seni yang mengkritik karya seni tersebut bisa mnagatakn bahwa Marah tersebut digambarkan dengan coretan kuas yang tidak rapih hal itu yang kadang kala kita rasakan apabila kita sedang marah.

Pameran Seni Rupa: Fungsi, Jenis, Unsur, Tujuan

Jenis Kritik Seni

Kritik Seni Modern

Jenis kritik ini adalah jenis-jenis dari tujuan buat siapa dan dipublikasikan untuk siapa kritik seni tersebut. Biasanya jenis kritik ini akan di seusiakan dengan abahsa yang kita gunakan. Apabila kritik seni di peruntukan untuk khalayak umum biasanya bahasa yang diguanakna dalaha bahasa sederhana. Sedangkan apabila kritik seni tersebut diperuntukkan untuk para pencinta seni bahasa nya akan sedikit lebih menggunakan bahasa seni.

Berikut adalah jenis-jenis kritik seni:

  1. Kritik Jurnalistik

Kritik ini akan di publikasikan oleh seorang jurnalistik. Sehingga kemungkinan pembaca dari kritik seni ini adalah orang-orang masyarakat pada umumnya. Biasanya bahasa yang digunakan akan lebih sederhana sehingga mudah dimengerti oleh orang-orang pada umumnya.

Kritik ini biasanya bertujuan untuk mempublikasiakan sebuah karya seni atau pameran seni. Sehingga masyarakat pada umumnya bisa mengetahui kabar itu dengan cepat. Salah satu dari kritik jurnalistik adalah untuk pameran Art Jog di Yogyakarta yang dilakukan oleh beberapa akun berita di Instagram atauapun media sosial lainnya.

  1. Kiritk Pendagogik

Kritik ini bertujuan untuk menjelaskan suatu kritik seni kepada dunia pendidikan. Biasanya lebih tertuju pada siswa-siswi atauapun mahasiswa. Sehingga kritikus dalam jenis kritik pendagogik ini adalah seorang pengajar atau tenaga didik. Kritik-kritik yang disampaikan pun akan menggunakan bahasa yang lebih kepada bidang akademis.

Bahasa nya akan lebih mudah dimengerti oleh para kaum akademisi dan bisa juga dimengerti oleh masyarakat umum. Tujuan nya adalah untuk membangun persepsi kepada para kaum akademisi ke depannya. Dimana kritik tersebut memang bertujuan memperngaruhi.

  1. Kritik Ilmiah

Kritik ini akan lebih dikemukana oleh orang-orang ahli. Karena bahasa-bahasa yang digunakan akan lebih berbau seni. Sehingga kritik seni sendiri akan lebih mendalam dan sangat memiliki arti yang sangat luas. Tidak ada panduan bagaimana cara mengartikan dari kritik-kritik ilmiah ini. Alasannya tujuan dari kritik ilmiah ini sendiri memang untuk memberikan masukan pada seniman tersebut.

Pada kritik ilmiah ini kritikus akan sangat terbuka untuk melakukan diskusi atas segala kritik yang disampaikan oleh orang lain terhadap kritiknya. Alasannya nya karena mereka tidak menutup telinga terhadap masukan dari sudut manapun. Kritik ini akan dipublikasikan kepada orang-orang akademis ataupun masyarakat biasa yang memang mengerti seni.

  1. Kritik Populer

Kritik populer adalah kritik yang memang tujuan nya kepada masyarakat luas. Kekurangan dari kritik ini adalah kritik-kritik yang disampaikan tidak bisa di pertanggung jawabkan keahliannya. Alasan nya karena kritik ini disampaikan oleh orang-orang khalayak umum. Sehingga kritik yang disampaikan akan lebih seperti sebuah komentar pada umumnya.

Kritik ini pada awal tahun 2010-an mulai meningkat. Hal ini karena pada masa itu para masyarakat umum sudah mulai membuka wawasan terhadap pameran-pameran seni.  Pameran seninya pun biasanya sudah lebih mengubah warna-warna dari pameran itu sendiri. Terkesan lebih hidup.

Kritik yang disampaikan tidak bisa dianggap benar atau salah. Karena dalam seni salah benarnya sesuatu itu bukan diliat hanya dari satu perspektif tetapi bisa dilihat dari berbagai sudut pandang.Bisa dilihat hingga sekarang tidak adanya benar tidaknya suatu kritik dimanapun itu berada.

Bentuk Kritik Seni

Maksud dari bentuk kritik seni ini adalah pendekatan-pendekatan apa saja yang biasanya digunakan dalam mengkritik seni. Berikut adalah bentuk-bentuk kritik seni yang ada di dunia.

  1. Pendekatan Formalistik

Kritik ini adalah kritik yang lebih formalistik dimana menggunakan bahasa seni. Pendekatan ini lebih mengasumsikan bahwa seni itu memiliki dunia dan pengertiannya sendiri. Biasanya pendekatan ini akan lebih benar-benar berbau seni. Orang-orang yang tidak mengerti seni itu sendiri akan lebih susah untuk mengerti.

Emosi-emosi atau aura-aura dari seni dan kritik akan lebih abstrak.  Seniman-seniman atau kritikus akan lebih mudah memahami. Kekaguman terhadap seni akan menjadikan kita lebih mengerti tentang pendekatan formalistik ini.

  1. Pendekatan Ekspresivisme

Pendekatan ini lebih menunjukkan perasaan perasaan yang dapat mudah dimengerti. Biasanya kritik yang disampaikan akan lebih berhubungan dengan kehidupan manusia. Banyak kata-kata dalam pendekatan ini mudah dimengerti dan dipahami. Ekspresi yang disampaikanpun akan lebih seperti menjalani hidup.

Seperti contohnya dalam kritik Monalisa. Misalnya seorang kritikus akan menyampaikan bahwa dalam lukisan tersebut sekan-akan melihat kesedihan dan melihat senyum tersirat, dalam kesedihan tersebut mencitrakan bahwa wanita dalam lukisan tersebut tersakiti tetapi dia bahagia tanpa alasan yang belum jelas.

  1. Pendekatan Instrumentalistis

Pendekatan ini akan lebih mengkritik sesuatu dengan tujuan makna mengenai nilai-nilai kehidupan. Seperti nilai dalam dunia agam, politik, kerajaan, ataupun moral manusia. Biasanya pendekatan-pendekatan ini lebih banyak di kemukan atau terkenal di zaman modern saat ini.

Walaupun kita tahu bahwa banyak lukisan sebelum era tahun 2000-an banyak melakukan kritik terhadap pendekatan ini. Misalnya ada sebuah seni yang menggambarkan tentang orang-orang yang kelaparan dan memperebutkan satu makanan, sedangkan disisi lain ada seorang yang memiliki banyak makanan.

Lukisan tersebut bisa saja bermakna bahwa seorang koruptor bisa dengan mudah nya mendapatkan semua yang di dapatkan , tetapi di belakang itu banyak yang harus memperebutkan sebuah satu peluang yang di ributkan oleh berbagai orang di dunia ini. Itulah makna yang biasanya disampaikan oleh pendekatan ini.

Berikut adalah penjelasan singkat mengenai kritik-kritik seni yang ada di dunia. Lakukan lah kritik seni sesering mungkin. Bukan karena kamu ingin menjadi benar dalam mengkritik seni tersebut tetapi agar kamu tahu bagaimana pandangan orang lain dalam mengkritik seni tersebut. Sering bertukar pikiran mengenai sesuatu khususnya seni akan membuka wawasan kita akan dunia.

Walaupun kritik seni dianggap tidak penting oleh kaum-kaum milenial, tetapi sebenarnya untuk menjelaskan sesuatu secara halus kadang kala kita bisa menggunakan kritik seni. Jadilah kaum milenial yang mengerti seni sehingga kamu tahu bagaimana cara memandang dunia ini secara halus.