Pengertian Perilaku Konsumen dan Menurut Para Ahli Lengkap

Pengertian perilaku konsumen adalah studi tentang bagaimana individu, kelompok, atau organisasi memilih, membeli, menggunakan, dan membuang produk, jasa, ide, atau pengalaman untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan mereka. Perilaku konsumen mencakup berbagai faktor, termasuk faktor sosial, budaya, psikologis, dan pribadi yang mempengaruhi pengambilan keputusan pembelian.

Para Ahli Tentang Perilaku Konsumen

Berikut adalah pendapat beberapa ahli tentang perilaku konsumen:

1. Philip Kotler

Philip Kotler, seorang pakar pemasaran terkenal, menjelaskan bahwa perilaku konsumen adalah proses di mana individu atau kelompok mengambil keputusan untuk membeli, menggunakan, dan membuang produk, jasa, ide, atau pengalaman yang akan memuaskan kebutuhan mereka. Perilaku konsumen dikendalikan oleh faktor-faktor seperti budaya, sosial, pribadi, dan psikologis.

2. Leon G. Schiffman dan Leslie Lazar Kanuk

Schiffman dan Kanuk menggambarkan perilaku konsumen sebagai studi tentang bagaimana individu, kelompok, atau organisasi memilih, membeli, menggunakan, dan membuang produk, jasa, ide, atau pengalaman untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan mereka. Mereka menekankan pentingnya memahami faktor-faktor sosial, budaya, pribadi, dan psikologis yang mempengaruhi perilaku konsumen. Konsumen juga dipengaruhi oleh pengalaman masa lalu, persepsi, sikap, dan nilai-nilai pribadi mereka.

3. Engel, Blackwell, dan Miniard

Engel, Blackwell, dan Miniard mendefinisikan perilaku konsumen sebagai tindakan individu atau kelompok dalam mendapatkan, menggunakan, dan membuang produk, jasa, ide, atau pengalaman untuk memuaskan kebutuhan dan keinginan mereka. Mereka menyatakan bahwa perilaku konsumen dipengaruhi oleh faktor-faktor psikologis, sosial, dan situasional. Faktor-faktor ini termasuk motivasi, persepsi, pembelajaran, kelompok referensi, dan situasi pembelian.

4. Michael R. Solomon

Menurut Solomon, perilaku konsumen adalah studi tentang bagaimana individu, kelompok, atau organisasi memilih, membeli, menggunakan, dan membuang produk, jasa, ide, atau pengalaman untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan mereka. Dia menekankan pentingnya memahami faktor-faktor budaya, sosial, pribadi, dan psikologis yang mempengaruhi perilaku konsumen. Perilaku konsumen juga dipengaruhi oleh faktor lingkungan seperti iklan, promosi penjualan, dan pengaruh keluarga.

5. William L. Wilkie

Wilkie mendefinisikan perilaku konsumen sebagai tindakan individu atau kelompok dalam memperoleh, menghabiskan, dan menguraikan produk, jasa, ide, atau pengalaman untuk memuaskan kebutuhan dan keinginan mereka. Dia menekankan pentingnya memahami faktor-faktor sosial, budaya, pribadi, dan psikologis yang mempengaruhi perilaku konsumen. Wilkie juga menyoroti pentingnya memahami proses pengambilan keputusan konsumen, termasuk pengaruh dari keluarga, teman, dan media.

6. David L. Loudon dan Albert J. Della Bitta

Loudon dan Della Bitta menjelaskan perilaku konsumen sebagai proses di mana individu atau kelompok memilih, membeli, menggunakan, dan membuang produk, jasa, ide, atau pengalaman untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan mereka. Mereka menekankan pentingnya memahami faktor-faktor sosial, budaya, psikologis, dan pribadi yang mempengaruhi perilaku konsumen. Proses pengambilan keputusan konsumen melibatkan pemenuhan kebutuhan, pencarian informasi, penilaian alternatif, dan kepuasan setelah pembelian.

Perilaku Konsumen dalam Perspektif Psikologi

Perilaku konsumen dipengaruhi oleh berbagai faktor psikologis. Berikut adalah penjelasan lebih lanjut tentang faktor-faktor ini:

Motivasi Konsumen

Motivasi adalah kekuatan yang mendorong individu untuk bertindak. Dalam konteks perilaku konsumen, motivasi adalah keinginan atau kebutuhan yang mempengaruhi individu untuk membeli atau menggunakan suatu produk atau jasa. Motivasi konsumen dapat bersifat biologis (seperti kebutuhan akan makanan atau minuman), psikologis (seperti keinginan untuk diakui atau diterima oleh orang lain), atau kognitif (seperti keinginan untuk memperoleh informasi).

Persepsi Konsumen

Persepsi adalah cara individu menafsirkan dan memberikan makna terhadap rangsangan yang diterima melalui indera. Dalam konteks perilaku konsumen, persepsi mempengaruhi bagaimana konsumen melihat dan memahami produk atau jasa. Persepsi konsumen dapat dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti pengalaman sebelumnya, ekspektasi, dan pengaruh dari iklan atau merek tertentu.

Pembelajaran Konsumen

Pembelajaran adalah proses di mana individu memperoleh pengetahuan, keterampilan, atau sikap melalui pengalaman atau interaksi dengan lingkungan. Dalam konteks perilaku konsumen, pembelajaran dapat terjadi melalui pengalaman langsung dengan produk atau jasa, observasi terhadap orang lain, atau informasi yang diperoleh melalui iklan atau media lainnya. Konsumen belajar untuk menghubungkan rangsangan dengan respons, dan pengalaman-pengalaman ini dapat mempengaruhi perilaku pembelian mereka di masa depan.

Sikap Konsumen

Sikap adalah evaluasi atau penilaian yang relatif stabil terhadap objek, orang, atau situasi tertentu. Dalam konteks perilaku konsumen, sikap konsumen dapat mempengaruhi keputusan pembelian mereka. Sikap dapat dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti kepercayaan, nilai-nilai pribadi, pengalaman sebelumnya, atau pengaruh dari kelompok referensi. Sikap yang positif terhadap suatu produk atau jasa cenderung mengarah pada kecenderungan untuk membelinya.

Proses Pengambilan Keputusan Konsumen

Proses pengambilan keputusan konsumen melibatkan serangkaian langkah yang diambil oleh konsumen dalam memilih produk atau jasa. Proses ini dapat melibatkan pencarian informasi, penilaian alternatif, dan pengambilan keputusan akhir. Konsumen juga dapat mempertimbangkan faktor-faktor seperti harga, kualitas, merek, dan preferensi pribadi dalam proses pengambilan keputusan mereka. Faktor eksternal, seperti rekomendasi dari teman atau keluarga, juga dapat mempengaruhi keputusan pembelian.

Perilaku Konsumen dalam Perspektif Sosial dan Budaya

Perilaku konsumen juga dipengaruhi oleh faktor-faktor sosial dan budaya. Berikut adalah penjelasan lebih lanjut tentang faktor-faktor ini:

Kelompok Referensi

Kelompok referensi adalah kelompok sosial yang mempengaruhi sikap, nilai, dan perilaku individu. Dalam konteks perilaku konsumen, kelompok referensi dapat berupa keluarga, teman, tetangga, atau kelompok sosial lainnya. Kelompok referensi

Kelompok Referensi (lanjutan)

Kelompok referensi adalah kelompok sosial yang mempengaruhi sikap, nilai, dan perilaku individu. Dalam konteks perilaku konsumen, kelompok referensi dapat berupa keluarga, teman, tetangga, atau kelompok sosial lainnya. Kelompok referensi dapat memberikan informasi, saran, atau pengaruh yang mempengaruhi keputusan pembelian individu. Misalnya, jika seorang individu melihat teman-temannya menggunakan suatu produk dengan antusias, mereka cenderung lebih mungkin untuk membeli produk tersebut.

Budaya

Budaya adalah sistem nilai, norma, keyakinan, dan praktik yang dibagikan oleh anggota suatu kelompok sosial. Budaya mempengaruhi perilaku konsumen melalui pengaruh terhadap preferensi, kebutuhan, dan nilai-nilai individu. Budaya juga dapat mempengaruhi persepsi terhadap produk atau jasa, serta mempengaruhi keputusan pembelian individu. Misalnya, dalam beberapa budaya, nilai kolektivisme dan kepatuhan terhadap norma sosial dapat mempengaruhi preferensi konsumen terhadap produk yang mendukung nilai-nilai tersebut.

Sosialisasi Konsumen

Sosialisasi konsumen adalah proses di mana individu belajar memahami dan mengadopsi pola perilaku konsumen yang diterima dalam suatu budaya. Sosialisasi konsumen melibatkan pengenalan individu terhadap nilai-nilai konsumsi, norma, dan praktik yang ada dalam masyarakat. Individu belajar bagaimana memilih, menggunakan, dan membuang produk atau jasa dengan cara yang sesuai dengan norma dan nilai-nilai budaya mereka. Proses sosialisasi konsumen dapat melibatkan pengaruh dari keluarga, teman, pendidikan, media, dan pengalaman pribadi.

Pengaruh Keluarga

Keluarga memiliki peran penting dalam membentuk perilaku konsumen individu. Keluarga adalah kelompok sosial pertama di mana individu terlibat dalam proses sosialisasi konsumen. Keluarga mempengaruhi preferensi, kebutuhan, dan nilai-nilai konsumen melalui pengaruh dan contoh yang diberikan kepada individu. Keluarga juga dapat mempengaruhi keputusan pembelian dengan memberikan saran, dukungan, atau pembatasan dalam hal konsumsi. Misalnya, keputusan pembelian makanan dalam keluarga dapat dipengaruhi oleh preferensi, budaya, atau nilai-nilai yang diterapkan oleh anggota keluarga.

Kelas Sosial

Kelas sosial adalah kelompok sosial berdasarkan faktor-faktor seperti pendapatan, pekerjaan, pendidikan, atau status sosial. Kelas sosial dapat mempengaruhi perilaku konsumen melalui pengaruh terhadap preferensi, kebutuhan, dan gaya hidup individu. Individu dalam kelas sosial yang berbeda cenderung memiliki preferensi dan konsumsi yang berbeda pula. Misalnya, individu dengan pendapatan tinggi mungkin lebih cenderung membeli produk-produk mewah atau berkualitas tinggi, sementara individu dengan pendapatan rendah mungkin lebih memilih produk-produk yang lebih terjangkau.

Faktor Pribadi dalam Perilaku Konsumen

Perilaku konsumen juga dipengaruhi oleh faktor-faktor pribadi individu. Berikut adalah penjelasan lebih lanjut tentang faktor-faktor ini:

Usia dan Siklus Hidup

Usia dan siklus hidup individu mempengaruhi perilaku konsumen. Preferensi, kebutuhan, dan gaya hidup individu cenderung berubah seiring dengan bertambahnya usia dan tahap siklus hidup. Misalnya, kebutuhan dan preferensi konsumen remaja mungkin berbeda dengan konsumen dewasa atau lansia. Sebagai contoh, anak muda cenderung memiliki kebutuhan sosial yang kuat dan cenderung membeli produk-produk yang populer atau tren, sementara lansia mungkin memiliki kebutuhan kesehatan yang lebih tinggi dan cenderung membeli produk-produk yang mendukung kesehatan mereka.

Gaya Hidup

Gaya hidup adalah pola perilaku, aktivitas, dan minat yang mempengaruhi cara individu menghabiskan waktu dan sumber daya mereka. Gaya hidup dapat meliputi preferensi dalam hal hobi, olahraga, makanan, fashion, atau kegiatan sosial. Gaya hidup individu mempengaruhi keputusan pembelian mereka, karena mereka cenderung memilih produk atau jasa yang sesuai dengan gaya hidup mereka. Misalnya, individu yang aktif secara fisik mungkin lebih cenderung membeli produk-produk olahraga atau pakaian yang sesuai dengan aktivitas mereka.

Kepercayaan dan Nilai Pribadi

Kepercayaan dan nilai-nilai pribadi individu mempengaruhi perilaku konsumen. Kepercayaan adalah keyakinan yang dimiliki individu tentang suatu hal, sementara nilai-nilai adalah prinsip atau standar yang dianggap penting oleh individu. Kepercayaan dan nilai-nilai pribadi mempengaruhi preferensi, sikap, dan keputusan pembelian individu. Misalnya, individu yang memiliki kepercayaan pentingnya kesehatan mungkin lebih cenderung membeli produk-produk yang sehat atau organik. Individu yang memiliki nilai-nilai lingkungan yang tinggi mungkin lebih cenderung membeli produk yang ramah lingkungan.

Kepribadian

Kepribadian individu juga mempengaruhi perilaku konsumen. Kepribadian meliputi karakteristik unik individu, termasuk sifat, sikap, dan tingkah laku. Kepribadian dapat mempengaruhi preferensi, keputusan pembelian, dan respons terhadap iklan atau promosi penjualan. Misalnya, individu yang ekstrovert mungkin lebih cenderung membeli produk-produk yang menarik perhatian, sementara individu yang introvert mungkin lebih memilih produk-produk yang lebih sederhana dan fungsional.

Kesimpulan

Dalam kesimpulan, perilaku konsumen adalah studi tentang bagaimana individu, kelompok, atau organisasi memilih, membeli, menggunakan, dan membuang produk, jasa, ide, atau pengalaman untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan mereka. Perilaku konsumen dipengaruhi oleh faktor-faktor sosial, budaya, psikologis, dan pribadi. Faktor-faktor ini termasuk motivasi, persepsi, pembelajaran, sikap, kelompok referensi, budaya, kelas sosial, usia, gaya hidup, kepercayaan dan nilai-nilai pribadi, serta kepribadian individu. Dengan memahami faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen, perusahaan dapat mengembangkan strategi pemasaran yang efektif untuk menarik dan mempertahankan konsumen.

0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
0 Comments
Inline Feedbacks
View all comments
wpDiscuz
Exit mobile version