Pengertian Kolonialisme dan Imperialisme: Perbedaan dan Dampak

Kolonialisme dan Imperialisme Pengertian, Perbedaan dan Dampak

Pengertian Kolonialisme dan Imperialisme, Kebangkitan ilmu pengetahuan bangsa Eropa terjadi pada abad ke 15, dimana pada saat itu munculah teori bahwa bumi itu berbentuk bulat. Teori yang kemudian populer ini menjadi salah satu pendorong bangsa-bangsa Eropa melakukan penjelajahan ke seluruh dunia.

Penjelajahan bangsa-bangsa Eropa itu termasuk juga mendatangi negeri-negeri timur yang memiliki kekayaan alam melimpah. Hal ini pun membuat tujuan para penjelajah merubah tujuan mereka, dari penjelajahan ke penjajahan yang dibedakan menjadi kolonialis dan imperialis.

Pengertian Kolonialisme

Pengertian Kolonialisme dan Imperialisme

Apa yang disebut dengan kolonialisme? dan apa tujuan dari kolonialisme ini. Kolonialisme merupakan usaha untuk memperluas, mengembangkan dan menguasai suatu daerah dengan kekuasaan satu negara di luar tempat atau wilayah negara tersebut.

Praktik kolonialisme ini biasanya dilakukan dengan praktik atau cara tertentu, untuk menguasai suaru tempat atau daerah dilakukan dengan cara paksa demi mendapatkan keuntungan yang sebesar-besarnya untuk negara asal atau negara induknya.

Lalu, apa tujuan suatu kelompok dari negara atau tempat tertentu melakukan kolonialisme? praktik kolonialisme umumnya bertujuan untuk mencari dominasi ekonomi dari sumber daya, tenaga kerja dan perdagangan dalam wilayah yang dijajah.

Wilayah yang dijajah tersebut disebut dengan wilayah koloni, yang pada umumnya memiliki kekayaan alam atau bahan mentah yang banyak, kekayaan ini dapat dijadikan untuk memenuhi keperluan negara atau kelompok yang melakukan kolonialisme.

Selain itu Kolonialisme mulai muncul di Eropa pada abad ke-16, yang merupakan abad ere pencerahan atau terkenal dengan sebutan renaisans bagi masyarakat di Benua Eropa. Abad pencerahan atau yang disebut dengan renaisans adalah abad dimana bangkitnya ilmu pengetahuan yang sebelumnya sulit berkembang karena doktrin-doktrin agama yang sangat mengekang pada saat itu.

Kesempatan itu pula yang menjadikan momen dimana ditemukannya teori bumi itu bulat. Salah satu pencapaian terbesar ilmu pengetahuan pada saat itu memunculkan teori hilosentris yang menyebut matahari adalah pusat tata surya dan bumi berbentuk bulat.

Secara langsung teori yang dianggap merupakan penemuan terbaik di eranya itu menjadi alasan kuat mengapa masyarakat bangsa-bangsa Eropa memiliki keinginan dan dorongan untuk melakukan penjelajahan ke seluruh dunia, meskipun pada akhirnya tujuan mereka berubah ketika mengetahui di sisi alam lain terdapat banyak kekayaan alam yang bermanfaat.

Berdasarkan tujuan kolonialisme yaitu menguasai suatu wilayah tertentu dengan kekayaan alamnya dan isinya, artinya tak hanya kekayaan alam tetapi juga masyarakat di wilayah tersebut,  kolonialisme dibedakan menjadi beberapa macam sesuai dengan fungsi dan manfaatnya.

Pengertian Ribosom Struktur dan Fungsi Ribosom

Jenis Kolonialisme

Terdapat 3 macam jenis kolonialisme, yakni Kolonialisme Eksploitasi, Kolonialisme Penduduk, Kolonialisme Deportasi. Ketiga macam atau jenis kolonialisme ini memiliki pengertian dan manfaat yang berbeda-beda. Bisa dikatakan jenis kolonialisme ini merupakan bentuk sifat keji yang diciptakan dari adanya kolonialisme.

  1. Kolonialisme Eksploitasi

Kolonialisme Eksploitasi atau Koloni Eksploitasi merupakan penguasaan suatu wilayah tertentu atau daerah dengan menguras habis tenaga masyarakat atau penduduk di tempat tersebut secara paksa, dapat dikatakan dengan kerja rodi. Kerja rodi ini dilakukan dengan memanfaat kekayaan alam untuk kepentingan negara yang melakukan kolonialisme tersebut.

  1. Kolonialisme Penduduk

Kolonialisme Penduduk atau Koloni Penduduk merupakan penguasaan suatu wilayah atau daerah tertentu dengan cara mengusir atau melenyapkan penduduk asli setempat (pribumi) dan digantikan oleh penduduk pendatang sekaligus menjadikan kedudukan penduduk pribumi menjadi terabaikan.

  1. Kolonialisme Deportasi

Kolonialisme Deportasi atau Koloni Deportasi merupakan daerah atau wilayah koloni yang digunakan sebagai tempat pembuangan para kriminal atau narapidana yang tak mampu lagi diurus oleh penguasa wilayah tersebut. Kebanyakan mereka dijadikan sebagai tenaga kerja seumur hidup tanpa dibayar.

Dampak Kolonialisme

Kegiatan kolonialisme mampu menimbulkan dampak secara langsung pada negara sekaligus bagi masyarakat setempat wilayah yang dijajah dan negara yang melakukan penjajahan. Dampak tersebut juga datang dari berbagai bidang dan sisi kehidupan, seperti pribadi, bemasyarakat dan bernegara. Berikut dampak kolonialisme di segala bidang bagi suatu negara atau wilayah yang mengalami hal tersebut.

Salah satu wilayah atau tempat yang pernah merasakan bagaimananya kolonialisme berkuasa adalah Indonesia. Selama tiga setengah abad, negara ini dijajah oleh Belanda. Indonesia juga mengalami beberapa dampak yang disebabkan oleh penjajahan atau kolonialisme bangsa Belanda.

  1. Dampak di Bidang Politik

Bupati dijadikan sebagai alat kekuasaan pemerintah kolonial, pamong praja yang berawal dari sistem garis keturunan, kemudian dirubah dengan menggunakan sistem kepegawaian. Ini merupakan salah satu dampak yang paling dirasakan dari adanya kolonialisme disuatu daerah, salah satu contohnya di negara Indonesia.

Daendels atau Raffle meletakkan dasar pemerintahan yang modern, yakni pemimpin suatu daerah adalah seorang Bupati yang dijadikan sebagai pegawai pemerintah dan digaji. Hal ini menabrak adat istiadat kedudukan bupati yang sebelumnya terpilih secara turun temurun.

Tidak sampai disitu, Pulau Jawa dijadikan sebagai tempat pusat pemerintah dan membaginya menjadi wilayah prefektur. Hukum adat yang semula digunakan juga dirubah oleh kolonial Belanda dengan mengaplikasikan hukum barat modern menggantikan hukum adat.

  1. Dampak di Bidang Sosial

Terjadi pemerasaan dan pemindahan kekuasaan serta nilai penghilangan nilai leluhur yang kejam, tradisi bangsa Indonesia seperti upacara dan tata cara hidup di lingkunan istana berubah menjadi sangat sederhana, bahkan cenderung di hilangkan. Tradisi tersebut perlahan gilang dan tergantikan oleh tradisi bangsa Belanda.

  1. Dampak di Bidang Ekonomi

Kekayaan alam Indonesia banyak digunakan dan dimanfaatkan oleh para penjajah, yakni kolonial Belanda yang selama tiga setengah abad menjajah bangsa ini. Rakyat pribumi yang seharusnya menikmati kekayaan alam ini justru menjadi sengsara dan menjadi pelayan bagi para penjajah, salah satunya dalam perdagangan.

  1. Dampak di Bidang Budaya

Budaya asli bangsa Indonesia semakin tergerus karena masuknya budaya-budaya asing milik kolonial Belanda. Acara-acara adat yang sakral dan penuh dengan kehormatan seolah menjadi memudar dan hilang. Berkembangnya budaya Belanda secara langsung merusak budaya asli milik bangsa Indonesia.

Pengertian Imperialisme

Lalu apa yang disebut sebagai Imperialisme itu? apa tujuan dan juga dampak yang diberikan timbulnya imperialisme pada wilayah atau negara yang menjadi korban dari wilayah lain yang melakukan praktik imperialisme di tempat tersebut. Perlu diketahui terlebih dahulu bahwa imperialisme dan kolonialisme saling memiliki hubungan.

Imperialisme merupakan sebuah usaha bernuansa politik untuk menguasai suatu negara atau wilayah lain, hal ini juga dapat digunakan seorang raja untuk memperluas wilayah kerajaanya dengan paksa dan untuk kepentingan diri sendiri dibentuk sebagai imperium negara tersebut.

Menguasai yang dimaksud dalam praktik imperialisme ini dapat dijalankan dengan tidak menggunakan senjata untuk berperang. Langkah imperialisme dilakukan dengan menggunakan kekuatan atau pendekatan yang lebih mudah diterima orang lain.

Pendekatan-pendekatan atau cara dilakukannya imperialisme itu dapat menggunakan agama, ideologi, ekonomi, kultur atau budaya dan lains sebagainya. Namun, meski tanpa berperang cara ini dilakukan dengan paksa, masyarakat dipaksa untuk mengikuti paham imperialisme yang dipraktikkan oleh negara atau wilayah yang melakukan penjajahan.

Dari pengertian diatas, imperialisme dapat dikatakan sebagai Politik. Politik yang dijalankan di dalam seluruh kekuasaan suatu negara tersebut. Karenanya, sesuai dengan sejarah dan perkembangan, imperialisme dibedakan menjadi beberapa macam atau jenis, diantaranya.

  1. Imperialisme Kuno (Ancient Imperialism)

Gold, Glory, Gospel, sepertinya memang terdengar tidak asing di telinga karena ini merupakan inti dari imperialisme. Suatu negara yang menjajah wilayah negara lain mendapat keuntungan lain, mereka dapat menyebarkan agama, lalu mendapatkan kekayaan dan juga mendapatkan kejayaan. Praktik imperialisme ini berlangsung sebelum dimulainya revolusi industri.

  1. Imperialisme Modern (Modern Imperialism)

Kemajuan ekonomi menjadi inti atau tujuan yang ingin dicapai oleh imperialisme modern. Praktik imperialisme modern muncul sesudah revolusi industri secara besar-besaran, banyak negara barat yang membutuhkan bahan jajahan untuk dijadikan sumber bahan mentah dan pasar bagi hasil industri tersebut.

  1. Imperialisme Ultramodern (Neokolonialisme)

Pasca perang dunia kedua hingga saat ini, imperialiesme ultramoderen cenderung lebih mengutamakan pada penguasaan pada negara dengan cara yang bersifat diam-diam, seperti penguasaan ideologi, mental dan psikologi.

Imperialisme juga dapat dibagi menjadi beberapa macam jika didasarkan pada tujuan yang ingin dicapai oleh negara yang melakukan praktik imperialisme terhadap suatu negara lain atau wilayah lainnya, berikut beberapa diantaranya.

  1. Imperialisme Politik

Negara yang melakukan praktik ini hendak menguasai segalanya dari negara lain, bentuk imperialisme politik ini tidak umum ditemukan pada zaman moden. Hal ini dikarena paham ini sudah tergerus dengan munculnya paham baru, nasionalis. Praktik imperialisme ini masih ada, namun tersembunyi dalam bentuk protektor atau mandat.

  1. Imperialisme Ekonomi

Pelaku praktik ini hanya ingin menguasai kekayaan yang dimiliki suatu negara, dalam kata lain ingin menguasai ekonomi negara tersebut. Imperialisme ekonomi dilakukan terhadap suatu negara apabila praktik imperialisme politik gagal dilakukan. Perlu diketahui, praktik jenis ini paling disukai kebanyaakan negara.

  1. Imperialisme Kebudayaan

Budaya merupakan jiwa suatu bangsa, pelaku praktik ini jelas tujuannya adalah menghilangkan dan menghapuskan budaya asli negara yang dijajah dengan memasukkan budaya baru yang berasal dari negara pelaku praktik imperialisme tersebut. Praktik imperialisme jenis ini sangat berbahaya diantara praktik lain, karena sangat mudah dimasukkan dan tidak terasa.

Masyarakat asli suatu negara yang dijajah tersebut tidak akan sadar dan apabila si pelaku praktik ini berhasil, maka bangsa yang akan dijajah akan sulit untuk membebaskan diri, bahkan mungkin bangsa tersebut tidak akan mampu menghilangkan budaya asing yang melekat di dalam negara mereka.

  1. Imperialisme Militer

Pelaku praktik ini ingin menguasai kedudukan militer demi mendapatkan kekuatan yang dimiliki sisi pertahanan suatu negara. Hal ini dilakukan untuk menjamin keamanan bagi negara pelaku dalam praktiknya menjalankan kepentingan agresif dan ekonomi.

Dampak Imperialisme

Sama halnya dengan kolonialsme, praktik imperialisme juga membawa dampak buruk bagi suatu negara yang dijajah. Sudah pasti negara yang melakukan praktik ini akan mendapat banyak manfaat dan keuntungan. Akan tetapi, keuntungan tersebut didapat dengan cara tidak manusiawi yakni dengan menindas dan memaksa negara lain tunduk padanya.

Dampak yang ditimbulkan imperialisme juga datang dari beberapa bidang, sama seperti dengan kolonialisme. Karena sejatinya imperialisme dan kolonialisme merupakan satu paket, hanya berbeda dalam cara pelaksanaan dalam praktiknya saja. Salah satu negara yang mendapatkan dampak negatif dari praktik ini adalah Indonesia yang dijajah oleh Belanda.

  1. Dampak di Bidang Politik

Kegiatan politik dilakukan oleh Deandels yang mengubah seorang bupati yang seharusnya terpilih karena keturunan menjadi seorang pegawai negeri yang digaji oleh pemerintah. Hal ini menabrak adat istiadat kedudukan bupati yang sebelumnya terpilih secara turun temurun.

Belanda dan Inggris melakukan intervensi pada kerajaan mengenai tahta kerajaan, imperialisme sangat mendominasi politik di Indonesia. Hal ini mengakibatkan peranan petinggi kerajaan menjadi berkurang dalam politik.

  1. Dampak di Bidang Sosial

Pembentukan status sosial, Eropa menempati kedudukan tertinggi, kemudian Asia dan Timur Tengah kemudian yang terakhir ialah pribumi. Rakyar pribumi dipaksa patuh pada para penjajah, hal ini mengabikatkan penduduk asli negara tersebut berkurang atau menurun.

  1. Dampak di Bidang Ekonomi

Para penjajah dengan leluasa mampu menguasai kekayaan alam wilayah atau tempat yang dijajah oleh mereka. Kekayaan alam tersebut dapat diperdagangkan dan mereka akan mendapat keuntungan dari kegiatan ekonomi yang dilakukan itu.

  1. Dampak di Bidang Budaya

Imperialisme membuat peranan budaya pada negara atau tempat yang dijajah tersebut memudar dan hilang. Memudarnya budaya asli membuat budaya asing milik negara penjajah mudah masuk dan dikembangkan di negara atau wilayah tersebut.

Meski praktik kolonialisme dan imperialisme mendatangkan banyak kerugian bagi negara yang dijajah, akan tetapi hal ini ternyata juga tidak sedikit memberi dampak positif. Salah satu contohnya adalah Indonesia, selama tiga setengah abad dijajah oleh Belanda, bangsa ini ternyata mendapat dampak positif meskipun hal itu tidak harus diakui, berikut diantaranya.

  1. Mendapat bahasa serapan baru dari negara penjajah.
  2. Tempat menarik peninggalan penjajah.
  3. Reformasi bidang pendidikan.
  4. Peraturan perundangan.
  5. Muncul pemikiran baru cara hidup modern.

Perbedaan Kolonialisme dan Imperalisme

Sebelum mengarah pada perbedaan antara kolonialisme dan imperialisme, perlu dipahami dahulu apa yang menjadi tujuan dari kedua praktik tersebut. Meski saling berkaitan, tujuan kolonialisme dan imperialisme sangat berbeda dan cenderung memiliki misi masing-masing.

Kolonialisme bertujuan untuk memperbanyak sumber daya alam dan juga sumber daya manusia negara, atau ekspansi budaya dari suatu negara yang melakukan penjajahan atau melakukan praktik kolonial pada negara lain tersebut.

Sementara itu, imperialisme bertujuan untuk mendominasi dunia yang terorganisir secara politis. Imperium yang memiliki dimensi kontinental. Hal itu semata-mata guna memenuhi kebutuhan diri sendiri. Dengan kata lain, imperialisme merupakan praktis politis yang dijalankan mengenai seluruh imperium.

Meski saling berkaitan, kolonialisme dan Imperialisme ternyata memiliki perbedaan yang sangat mencolok dalam praktiknya. Hal ini berkaitan dengan tujuan yang ingin dicapai kedua cara atau metode yang dilakukan para penjajah untuk menguasai suatu negara.

Sebelumnya, perlu diketahui apa persamaan kolonialisme dan imperialisme. Dua praktik kotor ini memiliki kesamaan yang terletak pada faktor  dimana tujuan mereka adalah menjadikan negara yang dijajah semakin menderita dan terpuruk, sementara sang pelaku praktik semakin makmur dan maju.

Sementara itu perbedaan antara kolonialisme dan imperialisme terletak pada cara dilakukannya metode yang kerap dipakai suatu negara untuk menjajah negara lain. Kolonialisme bertujuan untuk menguras habis sumber daya alam atau kekayaan negara yang dijajah.

Selain itu, negara yang dijajah tersebut juga dijadikan sebagai koloni dan kemudian hasil dari kekayaan alam di negara tersebut diangkut ke negara asal para penjajah itu. Sementara itu, tujuan imperialisme lebih kepada cara memberikan pandangan dan pengaruh pada masyarakat negara tersebut.

Pengaruh-pengaruh yang diberikan itu bersangkutan dengan  nilai-nilai atau ideologi yang terdapat pada negara yang dijajah. Para pelaku praktik imperialisme berupaya menghilangkan ideologi yang dipakai negara yang dijajah dan memberikan ideologi baru sesuai milik mereka.

Published
Categorized as Sejarah

By Miuri

Seseorang yang tertarik pada pengetahuan terbaru, "hari ini harus belajar pengetahuan baru lebih banyak dari hari-hari kemarin"

Exit mobile version